Penghuni Rutan Jambe Divaksin Difteri

Rabu 29-08-2018,04:26 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAMBE – Antisipasi mewabahnya virus difteri, Rumah Tahanan Kelas 1 Tangerang, Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, bekerjasama dengan Puskesmas Jambe melaksanakan vaksin difteri lanjutan kepada 240 Warga Binaan Permasyarakatan (WBP), Selasa, (28/8). Dari 240 daftar nama WBP yang harus mendapatkan vaksin, hanya 190 WBP yang mengikuti vaksin, lantaran 50 diantaranya sudah memasuki usia kepala lima. Meski terlihat rona ketakutan dari warga binaan karena takut disuntik, namun mereka tetap memberanikan diri untuk mengikuti kegiatan yang merupakan program pemerintah. Kepala Rutan (Karutan) Kelas 1 Tangerang, Dedi Cahyadi mengatakan, vaksin difteri rutin dilaksanakan di Rutan Jambe secara bergilir kepada seluruh warga binaan yang usianya masih dibawah 50 tahun. Satu persatu mereka mendapatkan giliran untuk disuntik oleh petugas medis. “Rutin kami lakukan sebagai pencegahan virus difteri di dalam rutan kepada seluruh warga binaan,” kata Dedi, kepada Tangerang Ekspres saat berlangsungnya pemberian vaksin kepada 190 warga binaan. Dedi menambahkan, dengan pemberian vaksin ini, para warga binaan pemasyarakatan dapat terhindar dari virus difteri yang telah menelan korban jiwa. Sehingg Dedi meyakini, warga binaan Rutan Kelas 1 Tangerang akan terhindar  dari vaksin tersebut. “Dengan keberadaan warga binaan pemasyarakatan yang kebanyakan berada didalam ruangan, saya khawatir virus tersebut mudah untuk masuk kepada mereka. Maka dari itu, kami disini berusaha agar warga binaan mendapatkan vaksin difteri yang menurut saya sangat penting,” ujar Dedi, sambil memantau kegiatan  tersebut. Tidak sedikit dari warga binaan yang merasa takut dan menolak untuk di berikan vaksin, salah satunya adalah Rudi, yang menjadi penghuni rutan sejak sembilan bulan yang lalu. Pada awalnya, dirinya menolak untuk disuntik, dirinya mengaku takut dengan jarum suntik sejak kecil. “Kalau bisa mah saya tidak mau, tapi katanya wajib. Saya tahan saja tadi pas lagi disuntik. Rasanya sakit banget dan takut,” kata Rudi. Tak hanya Rudi, Aldi, seorang warga binaan pemasyarakatan dengan kasus 363 KUHP, yang baru menjalani masa tahanan selama satu setengah tahun juga menolak diberikan vaksin difteri. Bahkan dirinya sempat berteriak kesakitan ketika jarum suntik menancap di lengan kirinya. “Waduh saya takut banget sampe tadi pas disuntik saya teriak,” singkat Aldi sambil menundukan kepalanya. (srh/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait