JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius meminta mahasiswa baru berhati-hati memilih mentor. Menurut dia, banyak dosen yang terpapar radikalisme. Begitu juga dengan guru besar. “Mahasiswa baru sangat rentan ini dengan penyebaran paham negatif ini. Kalau kalian merasa sudah ada yang terlihat, laporkan,” kata Suhardi saat memberikan kuliah umum bertema Kegiatan Pembinaan Kesadaran Bela Negara di hadapan 1.700 mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional, Bandung (26/8). Suhardi menegaskan, universitas memegang peran penting. Rektor bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di lingkungan kampus. “Saya sudah bilang sama menristekdikti bahwa peran rektor itu sangat besar. Kalau tidak mampu mengelola kampusnya, saya minta rektornya diganti,” kata Suhardi. Suhardi mengaku menerima banyak permintaan untuk mengisi kuliah umum di unversitas terkait resonansi kebangsaan dan radikalisme. Karena itu, dia bertekad berusaha sebaik mungkin memenuhi undangan itu. “Bulan ini adalah bulan yang sangat luar biasa karena ada penerimaan mahasiswa baru. Saya berkepentingan dan para pejabat BNPT saya tugaskan habis untuk memberikan pencerahan,” imbuh Suhardi. Suhardi juga menyayangkan tergerusnya jiwa kebangsaan dan nasionalisme pada anak muda zaman sekarang. Menurut dia, dengan adanya globalisasi, masyarakat memang menjadi lebih kritis dan logis sehingga mengurangi menggunakan hati. “Saya minta gunakan hati, pakai hati, kalau bicara kebangsaan, tingkatkan kebangsaan. Pikirkan mau dibawa ke mana bangsa ini. Bangsa ini bukan hanya untuk kalian, tetapi juga untuk anak cucu kalian,” ujar Suhardi. (jpg/bun)
Mahasiswa Baru Rentan Terpapar Radikalisme
Selasa 28-08-2018,03:56 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :