SDN 15 Nyaris Ambruk, Pemkot Siapkan  Gedung Baru

Selasa 21-08-2018,04:57 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG - Kegiatan belajar mengajar di SDN 15 Tangerang  mencemaskan. Atap plafon semua ruang kelas nyaris ambruk ditambah dinding bangunan yang retak. Sekolah yang berada di Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, belum mendapat perbaikan dari pemkot Tangerang. Padahal dua tahun lalu, pihak sekolah pernah mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan. Namun hingga sekarang belum ada realisasi. Pantauan di lokasi, terlihat dua atap ruang kelas plafonnya rapuh, dinding sekolah sudah retak-retak. Bahkan, atap sekolah bocor sehingga mengganggu kegiatan belajar. Kendati demikian para murid dan guru tetap melaksanakan akitivitas dalam suasana kekhawatiran. “Ngeri juga kalau ambruk, tiba-tiba menimpa anak didik saya. Kalau hujan itu pasti bocor,” kata Lina Nurlina, Kepala SDN 15 Tangerang, Senin (20/8). Ia menjelaskan, nasib bangunan sekolah yang dipimpinnya itu hingga kini belum ada kejelasan. Pihaknya sampai kini belum memiliki bangunan sekolah yang permanen. Pasalnya, saat ini pihak sekolah tersebut masih menumpang dengan SDN 14 Sukasari. “Sudah hampir dua tahun kami seperti ini. Bahkan, pemerintah pernah berjanji akan membangunkan gedung, tapi belum ada realisasinya,” ungkapnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri mengatakan, Pemerintah Kota Tangerang akan membangun gedung baru untuk SDN 15 Tangerang dengan luas lahan sebesar 4.500 meter persegi. “Pembangunan gedung baru untuk SDN 15 Tangerang  akan segera dikerjakan. Lokasi lahannya berada di belakang SDN Sukasari 4-5 yang kemarin baru dibangun. Untuk luas lahannya kurang lebih mencapai 4.500 meter persegi,” ucapnya. Ia menambahkan, pembangunan gedung baru tersebut diestimasikan akan menelan anggaran sebesar Rp 9 miliar. Pembangunan tersebut akan mulai dilaksanakan pada akhir 2018. “Pelaksanaannya mulai tahun ini. Kalau pembangunannya akan memakan waktu sekitar sepuluh bulan. Mungkin pelelangan dan lain-lain mulai bisa bulan Oktober-November. Sebagian akan lari ke tahun 2019,” tuturnya. Dadi mengakui, sebelumnya memang ada permasalahan lahan yang menjadi kendala proses relokasi sekolah tersebut. Rencananya pada saat itu pemerintah akan membangun gedung baru di lahan SMKN 2 Tangerang, namun belum ada kejelasan dari Pemerintah Provinsi Banten. “Kendalanya kita belum punya tanah, kalau anggaran sih dari tahun kemarin sudah kita plot untuk gedung baru itu. Cuma awalnya pengen di SMKN 2 tapi ternyata ada kendala di lahan itu,” tandasnya.(Mg-11)

Tags :
Kategori :

Terkait