Koperasi Jangan Cuma Simpan Pinjam

Rabu 18-07-2018,06:06 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Koperasi banyak jenis usahanya. Namun, di masyarakat secara umum mengenal koperasi sebatas simpan pinjam. wal hasil, masih banyak masyarakat yang enggan aktif di koperasi. Untuk itu, para penggerak koperasi diminta tidak hanya menjalankan koperasi untuk simpan pinjam. Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel Dahlia Nadeak mengatakan, di Tangsel saat ini ada 539 koperasi, 28 diantaranya tidak aktif. Salah satu cara yang dilakukan dinas untuk meningkatkan peran koperasi adalah perbaikan dalam sisi manajemen layanan agar koperasi dipercaya dan diminati masyarakat. "Sehingga koperasi itu akuntabel atau transparan, punya spirit gotong-royong. Kita ketahui pada umumnya koperasi itu hanya sebagai tempat simpan pinjam saja," ujarnya. Padahal, kata Dahlia, koperasi bisa mengelola bangak hal. Seperti, koperasi serba usaha, bahkan hingga koperasi yang bergerak di bidang jasa. Dahhlia melanjutkan, ke depan koperasi diharapkan bisa mewujudkan dan menjadi pelopor pengembangan ekonomi kerakyatan. Menurutnya, koperasi dibuat dan dibina agar mendapat bantuan dana bergulir, sehingga bisa mendekatkan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan. "Kita juga dorong agar koperasi melakukan RAT, sehingga anggota dan pengurus koperasi tahu manajemen keuangan, pola pengembangan dan lainnya," jelasnya. Sebelumnya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dalam apel Hari Koperasi Nasional di Lapangan Cilenggang Serpong, Selasa (17/7). mengungkapkan, koperasi merupakan sistem usaha yang lahir dan dikembangkan di Indonesia. Kegiatan ekonomi ini dinilai cukup strategis dalam menjamin pemerataan kesejahteraan. "Solusi yang tepat untuk melakukan pemerataan pendapatan tersebut adalah melalui koperasi," ujarnya. Diketahui, pada 12 Juli lalu, telah diperingati Hari Koperasi Nasional ke-71 di Ice BSD City, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Acara tersebut dihadiri langsung Presiden Joko Widodo. Airin menambahkan, peran strategis koperasi dalam menyejahterakan warga itu sesuai yang disampaikan Ketua Majelis Ulama lndonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin, koperasi dapat menjalankan peran sebagai pemutus mata rantai kesenjangan di kalangan masyarakat. Sesuai dengan arahan Presidenia mengimbau Dinas Koperasi dan UKM melakukan reformasi koperasi. "Langkah srategis yang bisa dilakukan ada tiga cara, yakni reorientasi koperasi, rehabilitasi koperasi dan pengembangan koperasi," tambahnya. Menurutnuya, reoriantasi koperasi yang mengorentasikan pemberdayaan koperasi kepada kualitasnya, bukan lagi pada kuantitas koperasi. Olen karena itu koperasi beserta pembina harus menggerakkan pembangunan koperasi yang berkualitas, dari aspek kelembagaan, usaha dan keuangannya. Rehabilitasi koperasi yang dimulai dengan membuat data base koperasi di seluruh Indonesia sebagai dasar untuk pembenahan koperasi. "Salah satunya harus mengadakan rapat anggaran tahunan (RAT), dengan demikian diharapkan semua koperasi menjadi sehat," jelasnya. Pemerintah terus melakukan pembinaan untuk pengembangan koperasi. Tak jarang ada koperasi yang maju serta omzetnya bagus. Menurutnya, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM dan BPS yang telah diolah, dari tahun ke tahun tepatnya 2014 kontribusi koperasi terhadap PDB nasional jumlahnya 1,71 persen. Selanjutnya pada 2016 sudah meningkat menjadi 3,99 persen dan 2017, kontribusi koperasi terhadap PDB Nasional sudah meningkat lagi sebesar 4,48 persen. "Saya berharap koperasi menjadi kuat dan mampu meningkatkan perannya dalam mendorong pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan," tuturnya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait