Mengenal Iyan S. Wiradinata, Pencipta Mars Kota Tangerang

Selasa 15-05-2018,06:56 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa Kota Tangerang memiliki mars, terlebih penciptanya. Adalah Iyan S. Wiradinata, pria kelahiran Bandung 16 Juni 1946 yang menciptakan mars Kota Tangerang. Padukan irama dengan derap langkah, satu dalam persepsi. Tumbuh kembangkan semua potensi jadi sumber daya bergunadi bawah undang-undang dasar empat lima dan Pancasila. Warga Kota Tangerang siap membangun bangsa. Nuansa agama tetap lekat memberi makna dalam tatanan kehidupan yang berbudaya. Jadikan Tangerang kota industri dan perdagangan memiliki daya saing yang nyata penyanggah ibu kota. Bersih hijau aman serta sejahtera tetap terjaga. Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja. Itulah lirik mars Kota Tangerang yang diciptakan Iyan. Ditemui Tangerang Ekspres saat diskusi kebudayaan akhir pekan kemarin. Iyan menceritakan awal mula sebelum terciptanya mars Kota Tangerang pada tahun 2003, ia sempat membuat mars Kabupaten Tangerang pada tahun 1987 Silam. "Pada waktu itu zaman Pak Tadjus Sobirin menjabat Bupati Tangerang, sebelum beliau pensiun, ia tersentuh dan lagu saya di-Perdakan," ujar Iyan. Kemudian pria yang menciptakan mars untuk Kabupaten Tangerang ini menciptakan mars Kota Tangerang. Lagu yang ia buat untuk Kota Tangerang pada 2003 di-Perdakan juga. "Saya buat mars itu sebelum Pak Thamrin pensiun dan digantikan oleh Pak Wahidin Halim, waktu itu Pak Wahidin menjabat dan lagu saya di-Perdakan," paparnya. Lebih lanjut, pensiunan PNS golongan 4 ini menuturkan proses penciptaan mars Kota Tangerang tak membutuhkan waktu lama, hanya lima menit. "Ketika proses merekam itu semuanya meminta saya untuk sekalian membuat lagunya. Alhamdulillah, itu sesuatu yang luar biasa, lima menit bisa selesai dan semuanya kaget luar biasa," tutur Iyan. Menurutnya, sebuah lagu merupakan karya intelektual dan tak bisa diciptakan sembarangan. "Sebuah lagu merupakan karya seni dan budaya yang intelektual. Saya sebagai seniman tentu harus mengangkat seni secara betul-betul dan tak sembarangan," tegasnya. Selain itu, Iyan merupakan salah seorang pendiri Dewan Kesenian Tangerang (DKT) pada tahun 2000 dan menjabat ketua DKT periode 2008-2013. "Mungkin karena kecintaan saya pada dunia seni. Saya salah satu pendiri DKT bersama Pak Mustaya dan Pak Wedha. Saya juga ketua DKT periode 2008-2013, orang-orang bilang majunya DKT itu karena Pak Iyan, padahal tidak juga," ucapnya sambil tersenyum. Sekarang, pria yang telah malang-melintang di dunia kesenian dan pendidikan di Tangerang ini hidup sederhana di kediamannya di Cadas sepatan, Kabupaten Tangerang. Rumah dan mobilnya dijual karena kebutuhan ekonomi, pajak dan STNK sepeda motor pun hampir habis dan belum ia perpanjang lagi. "Sekarang saya tinggal di Cadas, kalau dulu saya tinggal di Cimone cukup lama. Tapi belum lama ini anak-anak didik saya datang menengok, mungkin karena simpati," ujarnya lirih. Iyan yang pernah mengajar di Sekolah Pendidikan Guru dan Sekolah Pendidikan Kesehatan pada tahun 1981 hingga 1982 ini banyak menelurkan seniman dan budayawan, termasuk tenaga pengajar. "Kalau anak didik saya itu banyak yang sukses dan tak terhitung jumlahnya. Ya, salah satunya itu Pak Abduh Surahman, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang yang sekarang ini," katanya. Kendati demikian, pria yang telah memiliki 14 cucu dari 5 orang anaknya ini merasa sedih lantaran belum memiliki penerus di bidang kesenian yang ia geluti semasa hidupnya. "Sedihnya itu walaupun murid saya banyak, tetapi saya belum punya penerus. Kalau cucu sih ada yang bisa main piano," ucap Iyan sembari tersenyum kecil. Meskipun begitu, ia merasa cukup puas karena di usia senjanya masih diberikan kesempatan untuk berkontribusi di dunia seni yang ia cintai. "Sebegitu cintanya saya di dunia seni dan pendidikan, Alhamdulillah masih dikasih umur," tukasnya. (mg-05)

Tags :
Kategori :

Terkait