Selama Bulan Ramadan, TPID Perketat Pengawasan

Selasa 15-05-2018,06:49 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PONDOK AREN-Tim Pengandali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tangsel akan memperketat pengawasan saat Ramadan. Mulai dari sidak pasar, penyediaan uang, hingga melibatkan Polisi dalam pengawasan pangan selama bulan Ramadan. Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie menjelaskan, inflasi secara umum pada periode Puasa dan Lebaran relatif lebih tinggi dibandingkan bulan biasanya. TPID sebagai instrumen untuk mengendalikan perekonomian khususnya inflasi, harus berusaha maksimal menangkal laju inflasi. “Persiapan reguler TPID melakukan pertemuan ini untuk mengantisipasi perkembangan komoditas dan harga menjelang bulan suci Ramadan. Untuk menjaga inflasi akan dilakukan seperti bazar, Disperindag akan melakukan sidak pasar, kepolisian juga akan melakukan tindakan tegas jika ditemukan penimbunan,” kata Benyamin usai Rapat TPID Triwulan II Kota Tangsel di Hotel Aviary Bintaro, Senin (14/5). Dalam hal pengawasan harga pangan ini, akan dilakukan sinergi antara Pemkot Tangsel dengan elemen lain. Dalam hal ini, kepolisian untuk ikut terlibat. Sehingga, ketika terjadi atau ditemukan pelanggaran bisa langsung ditangani. "Untuk menjaga stabilitas kita akan sinergi. Semua pihak turut mengawasi," tuturnya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Maya Mardiana mengatakan, saat ini harga pangan dan komoditas di pasar sudah mengalami kenaikan. Namun, kenaikan tersebut cukup signifikan masih di bawah jika dibandingkan dengan angka yang ada di PHIS. “Per 9 Mei lalu, harga komoditas sudah naik dibandingkan minggu lalu. Semua kenaikan masih di bawah lima persen. Seperti cabai besar naik 3 persen dan ayam boiler naik 2 persen. Harga bisa dicek di apilkasi Pagar Tangsel. Pemantauan akan dilakukan lima hari ini jelang Ramadan dan akan diinformasikan ke TPID,” terang Maya. Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Tangerang, Junaidy menyampaikan, selama bulan Ramadan pihaknya sudah menyiapkan 65 ribu kilogram beras di Bulog. Jumlah tersebut pun dinilai cukup untuk kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan. “Saat ini stok yang tersedia di Bulog Tangerang ada 65 ribu kg beras. Jadi cukup aman bahkan lebih untuk kebutuhan selama Ramadan. Disamping beras, Bolug juga menyediakan daging, gula pasir minyak goreng dan terigu. Beras ada dua kualitas medium 15 persen golken, premium golken 5 persen. Untuk stok sangat cukup,” kata Junaidy. Dengan cadangan beras yang aman ini, kata dia, di sini dibutuhkan sinergi peran dari pemerintah dan kepolisian. Khususnya untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar dari ulah tangan tidak bertanggung jawab. Jika ada penimbunan beras, meskipun stok cukup bisa jadi di pasar menjadi langka. “Peran semua elemen tentunya sangat diperlukan. Seperti kita ketahui, saat Ramadan harga-harga naik. Untuk menagntispasi diharapkan kerja sama agar tidak terjadi penimbunan,” ujar dia. Di tempat yang sama, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Fery Tumpal menambahkan, Bank Indoensia sudah menyediakan uang selama Ramadan dan Lebaran senilai Rp2,03 triliyun untuk Provinsi Banten. Tentunya hal ini sangat memadai, jika dibandingkan estimasi perbankan tahun ini hanya Rp1,5 triliun. “Seandainya kurang, kami akan meminta ke kantor pusat. Kami juga sudah meminta untuk pecahan-pecahan uang kecil seperti Rp20 ribuan ke bawah untuk didistribusikan melalui bazar-bazar saat Ramadan,” tuturnya. (mg-7/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait