Jalan Siliwangi Terbengkalai

Rabu 11-04-2018,07:18 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG-Sampai saat ini pembangunan Jalan Siliwangi, Pamulan, belum rampung. Warga pun mendesak proyek yang sudah dua tahun lebih itu segera dilanjutkan. Alasannya di beberapa titik yang belum beres, kerap menjadi penyebab kecelakaan. Kondisi tersebut tentu membuat masyarakat geram. Mereka meminta pemerintah segera menyelesaikan pembangunannya yang terkesan dibiarkan. Sampai saat ini ada beberap titik yang belum dilakukan pembangunan, yakni di depan bekas kantor PLN Pamulang, depan showroom Suzuki, depan Ogie  plaza, jembatan pintu air, dan di depan Jalan Beringin. Alasan utama titik tersebut belum dibangun, lantaran terkendala pembebasan lahan. Warga Pondok Benda, Kecamatan Pamulang Ruhendi (42) mengatakan, pemerintah harus cepat menyelesaikan pembangunan Jalan Siliwangi yang sudah lama dibiarkan terbengkalai. "Untuk Pemkot Tangsel agar menekan Pemprov Banten untuk segera melanjutkan pekerjaan pembangunannya," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (9/4). Ruhendi menambahkan, partisipasi pemerintah dan perusahaan dinilai kurang mendukung percepatan proyek pembangunan pelebaran Jalan Siliwangi. "Hal tersebut tak seperti warga yang kooperatif dengan melepas lahan di depan  rumah maupun tempat usahanya untuk sarana umum tersebut," tambahnya. Sementara itu, Plt Lurah Pondok Benda HM Sya'at HS mengatakan, dari beberapa titik yang belum dibangun saat ini hanya yang di depan bekas kantor PLN Pamulang yang lahannya belum dibebaskan. "Selain lokasi tersebut informasi yang saya peroleh sudah dibebakan semua," ujarnya. Sya'at menambahkan, PLN merukan instansi pemerintah yang berupa badan usaha milik negara (BUMN). Ia berharap, PLN dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam pembangunan wilayah. Pembebesan lahan belum menemukan titik terang dan kepastian sehingga ia belum bisa memastikan kapan pelaksanan pembangunan dilanjutkan. "Katanya sih kalau urusan pembebasan lahan PLN harus ke kantor PLN pusat di Jakarta. Masak sih lurah yang harus urus ke Jakarta," jelasnya. Selain pelebaran jalan yang tak kunjung dilanjutkan, Sya'at juga menyayangkan warga yang membuka beberapa putaran balik ilegal di Jalan Raya Siliwangi. Pasalnya, putaran baik tersebut membahayakan pengendara dan warga yang akan menyeberang. "Saya minta pihak terkait juga menindak tegas putaran balik yang dibuat warga, terlebih dipakai untuk cari uang," tuturnya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait