JAKARTA – Rencana impor Perguruan Tinggi Asing (PTA) ke Indonesia terus mendapat pro kontra di tengah publik. Namun menurut Anggota Komisi X DPR RI, Arzeti Bilbina rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan mengizinkan Perguruan Tinggi Asing (PT Asing) beroperasi atau mendirikan bangunan di Indonesia sebagai sesuatu hal yang positif. Menurut dia, impor PTA tersebut masih sebatas wacana. "Sedang melakukan rapat kerja dengan beberapa profesor dan guru besar, memang ada di dalam agenda," ujarnya. Dia menyampaikan, hal tersebut memang baru sekedar wacana, belum ada ketok palu ataupun kesiapan. Menurutnya, ada sisi positif dari wacana tersebut. Yakni bisa melihat bahwa pendidikan di Indonesia dan luar negeri bisa sejajar. Selain itu, masyarakat yang ingin mengenyam pendidikan Internasional tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri. "Masyarakat sendiri yang mengenyam pendidikan tingkat Internasional, tidak harus pergi ke negara lain. Bisa di negara kita sendiri," jelas politisi dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. Saat disinggung terkait perincian wacana tersebut, Bilbina enggan berbicara lebih jauh. Terlebih masih sebatas dalam tataran wacana. "Karena belum sampai resmi ambil kebijakan," imbuh wanita yang kini berusia 43 tahun itu. Namun, menurut pandangan pribadinya, pendidikan di Indonesia ini sudah bagus. Hanya saja, ada beberapa masyarakat yang memutuskan untuk mengambil pendidikan di luar negeri. "Perguruan tinggi di Indonesia bukan tidak bagus, tapi karena kepentingan (masyarakat secara pribadi) yang memang ingin mengenyam pendidikan di luar negeri," kata dia. Dirinya sendiri melihat wacana ini sebagai hal yang positif. "Artinya melihat kesejajaran. Mungkin kita melihat untuk kesempatan yang ingin mengenyam pendidikan tinggi bertaraf Internasional di Indonesia, kenapa tidak," tandasnya. (jwp/mas)
Wacana PT Asing Masuk Indonesia untuk Kesejajaran Pendidikan
Kamis 08-02-2018,08:44 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :