Banyak Sampah Liar, Warga Disalahkan

Kamis 08-02-2018,06:54 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Permasalahan sampah tak kunjung rampung. Jika dulu alasan sampah tak terkelola karena tak ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kini lain lagi alasannya. Keberadaan sampah liar di sejumlah titik, diklaim karena kesalah warga. Persoalan sampah ini, diakui Sekda Kota Tangsel Muhamad sebagai peroblem yang menjadi sorotan banyak pihak. Persoalannya adalah, keterbatasan lahan untuk memperlebar TPA. Selain itu, kebiasaan warga hidup jorok. “Persoalan yang menjadi sorotan di Tangsel adalah sampah. Ini merupakan problem paling besar karena lahannya nggak ada,” kata Muhhamad usai acara Koordinasi Penyusunan Program TP UKS Kota Tangsel, di Telaga Seafood, Serpong Utara, Selasa (7/1). Salah satu penyebab sampah marak adalah, kebiasaan warga hidup tidak bersih. Maka, untuk mengatasinya adalah meminta masyarakat untuk membiasakan mengolah sampah di rumahnya masing-masing. Sedikitnya, hal itu juga meringankan pemerintah untuk menguranginya. “Kalau dari kecil dibiasakan sembarangan membuang sampah, pemerintah juga tidak susah. Tak hanya itu, sampah yang masih bisa didaur ulang juga diharapkan bisa dimanfaatkan masing-masing rumah. Sehingga tidak menumpuk di TPA Cipeucang,” ujarnya. Menurutnya, sebagai kota permukiman seharusnya identik dengan bersih dan indah. Diharapkan semua kalangan bisa terlibat secara langsung dalam persoalan ini. “Kita harus jaga dan pertahanakan kebersihan bersama-sama. Anak-anak kita tanamkan budaya kebersihan. Sebagai orang modern dan berpendikan seharusnya malu membuang sampah sembarangan,” katanya. Sementara itu, Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, Wisman Syah mengatkan, dalam hal ini masyarakat dapat berpartisipasi untuk mengolah sampah yang mereka produksi. “Sampah semakin hari semakin banyak. Untuk membenahinya, kami ingin masyarakat dapat mengolah sampah di rumahnya. Mengangkat kota bersih bukan hanya memindahkan kebersihan dan kotoran saja. Tapi kita harus punya prisnisip 'Sampahku, tanggung jawabku,” katanya. Dalam sehari, Wisma mengatkan DLH mengangkut sampah sebanyak 250 ton di Kota Tangsel dan dibuang ke TPA Cipeucang. “Paling banyak di Ciputat dan Pamulang. Masayarkat harus bisa mengelola dari sumbernya yaitu rumah mereka. Salah satunya, dengan menggunakan produk-produk daur ulang, yang bisa berkelanjutan digunakan,” tuturnya. (mg-7/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait