SERANG – Tim terbang layang Banten yang tampil pada Kejuaraan Nasional terbang layang KASAU Cup 2017 hanya mampu membawa pulang 1 medali emas dari event yang digelar di Pangkalan Udara (Lanud) Suryadarma, Kalijati, Subang, Jawa Barat. Torehan medali emas tersebut dipersembahkan Adam Bilawa dari kelas precision landing dual seater (ketepatan mendarat), Selasa (4/4) sore.
Sayangnya keinginan menambah pundi-pundi medali pada, Rabu (5/4) sore gagal terwujud. Itu setelah dua atlet Banten yang tampil di babak final duration flight dual seater (terbang lama), yakni Adam Bilawa dan Atin Komala Sari hanya mampu menempati peringkat empat. Medali emas yang dipersembahkan Adam Bilawa pada kejuaraan kali ini setidaknya membalas kegagalan Adam mempersembahkan medali emas pada PON XIX/2016 di Jawa Barat, September lalu. Seperti diketahui Adam merupakan peraih medali emas pada PON XVIII di Riau tahun 2012. Sementara itu manajer tim Terbang Layang Banten, Santi Rosanti mengatakan, kegagalan Adam dan Atin meraih medali pada kelas duration flight dual seater lantaran faktor cuaca yang kurang bersahabat. “Pada saat giliran atlet kita tampil, venue diguyur hujan deras. Kalau sudah hujan gitu, atlet tidak bisa melakukan manuver di udara untuk mencari thermal (udara panas agar tetap bertahan terbang) untuk menjaga kesimbangan. Kalau sudah tidak dapat thermal, otomatis tidak bisa bertahan lama di udara,” kata Santi saat dihubungi melalui sambungan telepon genggam miliknya, Rabu (5/4) sore. Santi menambahkan, bila saja Adam dan Atin mendapat undian terbang pada pagi hari, kemungkinan besar Adam dan Atin akan mendapat medali. “Cuaca pagi hingga siang di sekitar venue cukup bagus. Siang sampai sore sudah mulai hujan dan bahkan beberapa atlet tidak bisa terbang sama sekali. Kalau undiannya dapat pagi, ceritanya mungkin beda. Ya minimal perak atau perunggu dapat lah. Tidak hanya perak atau perunggu, Adam bahkan optimistis bisa bersaing meraih medali emas,” imbuhnya. Sementara itu, Pelatih Terbang Layang Banten, Yudi Hadiansyah menyatakan, olahraga dirgantara sangat bergantung pada kondisi cuaca di sekitaran venue. Untuk itu, target yang ditetapkan bisa saja melenceng lantaran cuaca tidak bersahabat. “Kualitas atlet kita tidak buruk, hanya pada saat tampil cuaca kurang mendukung. Tapi secara keseluruhan kami cukup puas dengan raihan sekeping medali emas. Mudah-mudahan hasil ini menjadi motivasi kami untuk terus berbenah dan meningkatkan prestasi kedepan,” ucapnya. (apw/rbnn)Cuaca Buruk, Dapat 1 Emas
Kamis 06-04-2017,04:54 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :