Imbas Temuan Kemensos, Ribuan Penerima Bansos Dinonaktifkan

Senin 15-09-2025,22:11 WIB
Reporter : Aldi Alpian Indra
Editor : Andi Suhandi

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang memastikan seba­nyak 1.500 penerima bantuan sosial (bansos) yang terindikasi penyalahgunaan rekening telah di­coret dari daftar penerima. Meski begitu, mereka masih bisa kembali mengajukan bantuan apabila terbukti benar-benar layak.

Kepala Dinsos Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, me­ngatakan pe­non­aktifan tersebut dilakukan se­­telah adanya temuan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Tran­­saksi Keuangan (PPATK) ber­­­sama Kementerian Sosial (Ke­mensos). 

“Iya, jadi mereka itu kemarin ter­­­indikasi. Rekeningnya ter­in­dikasi oleh PPATK dan Ke­men­­­­terian Sosial, disalah­gu­nakan. Bisa jadi oleh oknum, mungkin anaknya atau cu­cunya. Jadi kita lakukan ve­rifikasi ulang. Semen­tara ini memang dinonaktifkan. Nanti kalau memang benar-benar layak, mereka bisa mengajukan lagi lewat aplikasi. Kita akan cek ulang,” ujarnya, Senin (15/9).

Ia menjelaskan, deteksi di­la­kukan dengan memantau re­kening penerima bansos. 

Jika rekening terindikasi dipakai untuk transaksi yang tidak semestinya, secara oto­matis bantuan dihentikan. 

“Rekening penerimanya itu dicek oleh PPATK, Kemen­terian Sosial, dan BI. Kalau terindikasi dipakai untuk yang tidak semestinya, ya otomatis distop,” jelasnya.

Meski begitu, Ibra mene­gaskan pemerintah tetap mem­beri kesempatan bagi masyarakat miskin yang benar-benar membutuhkan untuk mengajukan kembali. 

“Kalau memang masyarakat benar-benar membutuhkan, mereka bisa mengajukan kem­bali dan kita cek ulang,” katanya.

Dari total 1.500 penerima yang dicoret, Ibra mengakui memang ada ASN yang terli­bat. Terkait jumlahnya, ia menyebutkan masih dalam proses rekapitulasi. 

“ASN Kota Serang memang ada, tapi jumlahnya tidak banyak, di bawah 20 orang. Perkiraan mungkin sekitar 10. Yang paling banyak me­mang terindikasi judi online,” katanya.

Untuk mencegah kejadian serupa, Dinsos melakukan verifikasi dan pengecekan langsung di lapangan dengan melibatkan pendamping Pro­gram Keluarga Harapan (PKH). 

“Kita lakukan ground che­cking dibantu teman-teman PKH agar penyaluran bantuan tepat sasaran. Ini sesuai arahan Wali Kota agar program benar-benar menyentuh ma­syarakat yang berhak,” kata Ibra.

Ia juga menambahkan, dari ASN tersebut ada sebagian penerima yang saat awal pendataan tidak berstatus ASN namun kini sudah dite­rima sebagai ASN atau PPPK. 

“Mungkin dulu belum PNS, tapi sekarang sudah diangkat menjadi ASN atau PPPK. Karena itu perlunya verifikasi ulang, supaya data selalu sesuai dengan kondisi ter­baru,” jelasnya.

Pembaruan data, kata Ibra, akan terus dilakukan.

Kategori :