Budi Soroti Data Bansos Bermasalah, Ratusan Ojol Langsung Diberikan Bantuan
Wali Kota Serang, Budi Rustandi saat memberikan arahan kepada 153 ojol Kota Serang, di halaman Setda Puspemkot Serang, Rabu (17/12).--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG—Wali Kota Serang Budi Rustandi menyoroti persoalan akurasi data bantuan sosial (bansos) yang dinilai masih bermasalah dan belum sepenuhnya mencerminkan kondisi riil masyarakat. Sorotan tersebut disampaikan saat pertemuan dengan para pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Serikat Pengemudi Angkutan Roda Dua (Serdadu) Kota Serang, sekaligus penyaluran bantuan sosial kepada ratusan ojol kurang mampu di halaman Setda Kota Serang, Rabu (17/12).
Budi mengatakan, pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari keluhan para pengemudi ojol yang sebelumnya ia temui secara langsung. Saat itu, para ojol menyampaikan aspirasi terkait belum pernah menerima bantuan sosial akibat persoalan data yang tidak mutakhir.
“Hari ini kami melakukan pertemuan dengan para Ojol Serdadu warga Kota Serang. Kemarin mereka menyampaikan keluhan soal data. Ini aspirasi yang langsung saya tindak lanjuti,” kata Budi.
Ia menegaskan, prinsip kepemimpinannya adalah merespons persoalan masyarakat secara cepat tanpa menunda waktu. Karena itu, setelah menerima laporan, ia langsung menginstruksikan Dinas Sosial Kota Serang untuk segera menindaklanjuti dan memberikan bantuan.
“Kalau bisa hari ini, ngapain kita tunda besok. Ini pertemuan yang kedua dengan seluruh ojolnya, dan hari ini langsung kita berikan bantuannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Budi juga secara tegas menyoroti persoalan data bansos yang dinilai masih bersifat pengulangan tanpa pembaruan. Menurutnya, masih ditemukan data penerima yang tidak relevan, seperti warga yang telah meninggal dunia atau sudah tergolong mampu namun tetap tercatat sebagai penerima bantuan.
“Data yang kita terima itu selalu copy paste yang lama. Ada yang sudah meninggal, ada yang sudah mampu, tapi masih terdata. Ini yang ingin saya perbaiki secara nyata, bukan hanya formalitas,” tegasnya.
Ia menyatakan akan mendorong pertemuan langsung dengan Kementerian Sosial untuk membahas pembenahan data tersebut secara menyeluruh. Budi menilai, jika persoalan data tidak segera dibenahi, maka tujuan pemerintah pusat dalam menyejahterakan rakyat tidak akan tercapai secara optimal.
“Presiden sudah luar biasa ingin mensejahterakan rakyatnya. Jangan sampai di bawahnya justru tidak maksimal. Yang menjadi korban adalah warga yang benar-benar membutuhkan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, mengatakan pihaknya langsung menindaklanjuti arahan Wali Kota dengan menyalurkan bantuan sosial kepada 153 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari kalangan pengemudi ojek online.
“Sejak hari Senin, setelah pertemuan dengan perwakilan ojol Serdadu Wali Kota, kami langsung menindaklanjuti keluhan mereka. Salah satu keluhan utama adalah sebagian besar belum pernah menerima bantuan sosial,” kata Ibra.
Ia menjelaskan, bantuan yang disalurkan berupa paket sembako berisi beras, mi instan, minyak goreng, gula, dan sarden. Seluruh bantuan tersebut bersumber dari APBD Kota Serang melalui Dinas Sosial, bukan dari Kementerian Sosial.
“Ini bantuan awal untuk mereka yang memang tergolong kurang mampu. Setelah laporan diterima oleh Bapak Wali Kota, kami langsung bergerak,” ujarnya.
Selain penyaluran bantuan, Dinsos Kota Serang juga mulai melakukan langkah lanjutan berupa pemutakhiran data penerima bansos. Data para ojol akan diverifikasi ulang sebelum diajukan ke Kementerian Sosial agar bisa memperoleh bantuan lanjutan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, maupun bantuan pendidikan.
Sumber:

