BJB NOVEMBER 2025

Budi Soroti Data Bansos Bermasalah, Ratusan Ojol Langsung Diberikan Bantuan

Budi Soroti Data Bansos Bermasalah, Ratusan Ojol Langsung Diberikan Bantuan

Wali Kota Serang, Budi Rustandi saat memberikan arahan kepada 153 ojol Kota Serang, di halaman Setda Puspemkot Serang, Rabu (17/12).--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG—Wali Kota Serang Budi Rustandi menyoroti persoalan aku­rasi data bantuan sosial (bansos) yang dinilai masih bermasalah dan belum sepenuhnya mencerminkan kondisi riil masyarakat. Sorotan ter­sebut disampaikan saat perte­muan dengan para pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Serikat Pengemudi Angkutan Roda Dua (Serdadu) Kota Serang, sekali­gus penyaluran bantuan sosial ke­­pada ratusan ojol kurang mampu di halam­an Setda Kota Serang, Rabu (17/12).

Budi mengatakan, pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari ke­luhan para pengemudi ojol yang se­belumnya ia temui secara lang­sung. Saat itu, para ojol menyam­paikan aspirasi terkait belum pernah menerima bantuan sosial akibat persoalan data yang tidak mutakhir.

“Hari ini kami melakukan perte­muan dengan para Ojol Serdadu warga Kota Serang. Kemarin mereka menyampaikan keluhan soal data. Ini aspirasi yang langsung saya tindak lanjuti,” kata Budi.

Ia menegaskan, prinsip kepe­mimpinannya adalah merespons persoalan masyarakat secara cepat tanpa menunda waktu. Karena itu, setelah menerima laporan, ia lang­sung menginstruksikan Dinas Sosial Kota Serang untuk segera menin­daklanjuti dan memberikan bantuan.

“Kalau bisa hari ini, ngapain kita tunda besok. Ini pertemuan yang kedua dengan seluruh ojolnya, dan hari ini langsung kita berikan ban­tuannya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Budi juga secara tegas menyoroti per­soalan data bansos yang dinilai masih bersifat pengulangan tanpa pembaruan. Menurutnya, masih ditemukan data penerima yang tidak relevan, seperti warga yang telah meninggal dunia atau sudah tergolong mampu namun tetap tercatat sebagai penerima bantuan.

“Data yang kita terima itu selalu copy paste yang lama. Ada yang sudah meninggal, ada yang sudah mampu, tapi masih terdata. Ini yang ingin saya perbaiki secara nyata, bukan hanya formalitas,” tegasnya.

Ia menyatakan akan mendorong pertemuan langsung dengan Kemen­terian Sosial untuk membahas pembenahan data tersebut secara menyeluruh. Budi menilai, jika persoalan data tidak segera dibenahi, maka tujuan pemerintah pusat dalam menyejahterakan rakyat tidak akan tercapai secara optimal.

“Presiden sudah luar biasa ingin mensejahterakan rakyatnya. Jangan sampai di bawahnya justru tidak maksimal. Yang menjadi korban adalah warga yang benar-benar membutuhkan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Serang, Muhammad Ibra Gho­libi, mengatakan pihaknya langsung menindaklanjuti arahan Wali Kota dengan menyalurkan bantuan sosial kepada 153 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari kalangan pe­ngemudi ojek online.

“Sejak hari Senin, setelah perte­muan dengan perwakilan ojol Serdadu Wali Kota, kami langsung menindaklanjuti keluhan mereka. Salah satu keluhan utama adalah sebagian besar belum pernah mene­rima bantuan sosial,” kata Ibra.

Ia menjelaskan, bantuan yang disalurkan berupa paket sembako berisi beras, mi instan, minyak goreng, gula, dan sarden. Seluruh bantuan tersebut bersumber dari APBD Kota Serang melalui Dinas Sosial, bukan dari Kementerian Sosial.

“Ini bantuan awal untuk mereka yang memang tergolong kurang mampu. Setelah laporan diterima oleh Bapak Wali Kota, kami langsung bergerak,” ujarnya.

Selain penyaluran bantuan, Dinsos Kota Serang juga mulai melakukan langkah lanjutan berupa pemutak­hiran data penerima bansos. Data para ojol akan diverifikasi ulang sebelum diajukan ke Kementerian Sosial agar bisa memperoleh bantu­an lanjutan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, maupun bantuan pendidikan.

Sumber: