Tempat Makan Siap, MBG Belum Dapat, Siswa SMAN 9 Tangsel Merasa di-PHP

Rabu 20-08-2025,21:49 WIB
Reporter : Tri Budi Sulaksono
Editor : Endang Sahroni

TANGERANGEKSPRES.ID, CIPUTAT — Presiden Pra­bowo Subianto sejak awal 2025 lalu telah meluncurkan program makan bergizi gratis (MBG) bagi seluruh siswa yang ada di Indonesia.

Namun, belum semua siswa yang ada di Kota Tangsel dapat menikmati program MBG ter­sebut. Salah satunya prog­ram MBG belum dirasakan oleh siswa SMAN 9 Kota Tang­sel.

Informasi yang berhasil di­per­oleh, jumlah siswa SMAN 9 Tangsel mencapai 1.012 sis­wa. Pada Desember 2024 siswa disuruh menyiapkan sendiri tempat makan oleh pihak katering. Namun, tempat ma­kannya untuk kelas X, XI dan XII warnanya harus ber­beda. 

Supaya seragam dari sisi ben­tuk dan warna berbeda, maka tempat makan tersebut disediakan oleh koperasi se­ko­lah. Setiap siswa membeli dengan harga Rp20 ribu.

Namun, pada awal Januari 2025 tempat makan tersebut belum juga dipakai tapi dikem­balikan lagi kesiswa oleh pihak katering. Alasannya karena tempat makan telah disiapkan oleh pemerintah. Namun, sampai sekarang siswa SMAN 9 Tangsel juga belum mene­rima atau merasakan program MBG.

Siswa Kelas X-1 SMAN 9 Kota Tangsel Yudistira berharap, program MBG segera dapat berjalan di sekolahnya. 

”Saya dan teman-teman ber­harap MBG segera ada atau berjalan di SMAN 9 Tang­sel,” ujarnya, Rabu, 30 Agustus 2025.

Yudistira menambahkan, informasi yang diperolehnya makanan yang ada dalam program MKG rasanya enak dan bergizi. ”Kata orang-orang kan rasa makanannya hambar dan harapan saya bergizi. Saya berharap MBG tidak beracun dan itu kata orang-orang,” tam­bahnya.

”Saya berharap MBG cepat berjalan, soalnya kalau pagi-pagi tidak sempat sarapan karena, rumah jaraknya jauh dan saran saya secepatnya,” tuturnya.

Sementara itu, Siswa Kelas X-2 SMAN 9 Kota Tangsel He­lena menambahkan, sampai saat ini MBG belum juga di­kirim dan ia berharap sece­patnya dikirim.

”Di SMAN 9 Tangsel ini me­mang banyak murid yang meng­harapkan MBG dan ter­utama bagi kalangan yang kurang mampu,” ujarnya.

Helena mengaku, MBG di­perlukan terutama bagi me­reka yang tidak sempah sara­pan dirumah. ”Kalau kita tidak sempat sarapan atau uang jajan kita habis, jadi MBG ini berguna untuk sarapan atau makan siang. Yang pernah saya lihat, satu tempat makan itu ada nasi, sayur, susu, ayam dan buah,” tuturnya.

Di tempat terpisah itu, Ke­pala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel De­den Deni mengatakan, saat ini diwilayahnya baru ada be­lasan dapur umum yang menyiapkan makanan dalam program MBG tersebut.

”Sampai sekarang baru ada 14 dapur umum yang melayani sejumlah sekolah,” ujarnya.

Deden menambahkan, jum­lah sekolah negeri yang ada di Kota Tangsel ada 157 SD dan 24 SMP. Jumlah tersebut belum termasuk SMA negeri dan termasuk sekolah swasta juga. ”Total ada sekitar 300 ribu siswa dari tingkat Paud sampai SMA yang harus dilayani da­lam program MBG,” tam­bahnya.

Kategori :