”Kalau hal itu dilakukan dengan seksama, saya yakin Kota Serang tidak akan macet seperti sekarang ini. Karena ada keluhan dari warga, angkot dalam kota bagiannya diambil oleh angkutan dari luar. Nanti kita berbagi, dan semua diuntungkan,” ujarnya.
Iqbal juga mengungkapkan bahwa dari sekitar 300 angkot yang tercatat di Kota Serang, hanya sekitar 40 persen atau sekitar 100 unit yang aktif beroperasi. Minimnya jumlah angkot ini disebabkan oleh tingginya persaingan dengan kendaraan pribadi dan transportasi online.
”Angkot sekarang ini hidup segan mati tak mau, tapi tetap harus kita jaga karena masyarakat masih membutuhkan. Ini juga bentuk pelayanan pemerintah kepada warga,” tuturnya.
Terkait jumlah trayek, Dishub mencatat saat ini ada 12 trayek resmi di Kota Serang. Namun, belum semua lintasan diisi karena minimnya operator yang tertarik.
”Operatornya sekarang kita dorong untuk berbadan hukum, minimal koperasi, agar mudah dikontrol dan berpeluang dapat bantuan pemerintah. Saat ini sebagian besar masih individu, tapi ke depan akan kita arahkan semuanya berbadan hukum,” pungkasnya. (ald)