Keputusan Andri Syahputra membela timnas Qatar U-19 pada laga kontra Inggris U-18, 27 April lalu langsung direspon oleh pihak PSSI dalam hal ini Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. Orang nomor satu di organisasi sepakbola nasional itu mengecam sikap pemain kelahiran Lhokseumawe tersebut.
Pasalnya, organisasi sepakbola nasional itu mengetahui kewarganegaraan yang dimiliki pemain berusia 17 tahun. Sehingga apa yang dilakukan Andri dengan membela timnas Qatar jadi preseden buruk buat si pemain. Apalagi sebelumnya tak bisa memenuhi panggilan PSSI untuk mengikuti seleksi tim nasional Indonesia U-19 dengan alasan pendidikan. Edy selaku ketua umum PSSI pun angkat bicara terkait keputusan Andri yang membela Qatar. Walau nampak kalem, namun komentar pria yang juga Pangkostrad tersebut cukup pedas. "Tolong didoakan, orang Indonesia itu dipanggil ke Indonesia ya jadi orang Indonesia lah. Kalau dia tidak mau membela Indonesia ya jangan jadi orang Indonesia," kata Edy kepada awak media. "Membela Indonesia adalah jihad. Kalau tidak mau membela Indonesia, artinya bukan orang Indonesia," sambung pria 56 tahun tersebut. Pada laga kontra Inggris, Qatar harus menelan kekalahan telak empat gol tanpa balas. Di laga itu Andri dimainkan dan menggunakan nomor punggung 20. Selain masalah pendidikan, hal lain yang membuat pihak Andri keberatan untuk datang ke Indonesia adalah kekhawatiran jika yang bersangkutan cedera. Hal itu disampaikan sang ayah, Agus Sudarmanto. Agus sendiri mengakui sampai hari ini putranya masih menjadi warga negara Indonesia. “WNI [warga negara Indonesia],” ujarnya kepada media melalui pesan singkatnya pada Rabu (29/3) lalu seperti diwartakan Republika.co.id. Sehubungan tentang peran Andri bersama timnas muda Qatar, Agus ayahnya membenarkan hal tersebut. Sebagai klarifikasi, menurutnya, putranya tersebut memang ikut terjun ke lapangan membela Qatar saat menjamu skuat Inggris U-18 pada 24 dan 27 Maret 2017. “Memang ada beberapa pertandingan lawan Inggris. Andri bilang (main buat) Aspire Academy Qatar,” demikian Agus mengisahkan. Aspire Academy Qatar merupakan salah satu akademi sepak bola terbesar di negara Timur Tengah. Agus menjelaskan, para pemain yang menjamu Inggris waktu itu merupakan para pemain dari akademi tersebut. “Saya kerja, jadi nggak nonton. Kalau saya lihat, itu foto-fotonya semua anak-anak Aspire Academy Qatar,” lanjut dia. Meski begitu, sewaktu ditanya apakah Aspire Academy Qatar mewakili timnas Qatar U-19, Agus tak menjawabnya. (apw/okz)Disebut Bukan Orang Indonesia
Sabtu 01-04-2017,04:20 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :