TANGERANGEKSPRES.ID - Berbagai upaya terus dilakukan Pemkot Tangsel untuk mengatasi persoalan sampah. Selain menjalin kerjasama dengan daerah lain dalam hal pembuangan sampah, Pemkot Tangsel juga akan membangun pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di TPA Cipeucang, Serpong.
Pemkot Tangsel sendiri menargetkan pembangunan fisik konstrukasi PSEL dapat dimulai 2026 mendatang dan ditarget pada 2027 sudah dapat digunakan. Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, untuk merealisasikan PSEL dibutuhkan proses yang cukup panjang.
"Melalui proses yang panjang pemilihan badan usaha pihak ketiga kita mendapatkan 1 konsorsium dalam negeri dan luar negeri untuk menangani sampah yang nantinya akan menjadi energi listrik," ujarnya kepada wartawan, Selasa (22/4/2025).
Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut mengaku, nilai nilai investasi pembangunan PSEL tersebut sebesar Rp2,6 triliun dan tidak ada yang menggunakan APBD dan semua investasi dari sektor swasta.
"Kalau nanti sudah ada pemenang dan ada surat penetapan penunjukan pemenang lelang akan diserahkan kepihak ketiga. Setelah penunjukan lelangnya nanti akan disusun tahapan berikutnya, baik menyusun analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), menyusun hak dan kewajiban masing-masing pemda dengan mereka dan lainnya," tambahnya.
"Minggu depan saya jadwalkan surat penunjukan PSEL ini akan saya serahkan kepada konsorsium pemenangnya," tuturnya.
Menurutnya, pembangunan PSEL lokasinya berada di TPA Cipeucang, Serpong. Nantinya, sampah akan dibakar dengan suhu mencapai 1.000 derajat celcius untuk memusnahkan 2 jenis sampah besar yang ada disana.
Dua jenis sampah besar yang ada di TPA Cipeucang adalah sampah lama dan diharapkan nantinya bisa dibakar dengan kisaran 100 ton perhari secara bertahap. "Kedua adalah ratusan ton sampah-sampah baru akan dibakar, kemudian menjadi energi listrik dan nantinya akan dijual ke PLN oleh pihak ketiga," terangnya.