“Kami ingin memastikan bantuan ini benar-benar berdampak. Semua penerima akan didampingi, dilatih, dan diarahkan sesuai potensinya, agar bisa menjadi bagian dari ekosistem ekonomi Kota Tangerang,” imbuhnya.
Dikatakan, program ini menjadi bukti nyata dalam upaya pemberdayaan di Kota Tangerang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Program ini bukan hanya tentang mengentaskan kemiskinan, tetapi juga membangun mentalitas bagi penerima manfaat untuk naik kelas.
"Dari 102 keluarga yang menerima bantuan hari ini, saya ingin melihat perubahan nyata di tahun depan. Kami ingin mereka bertransformasi menjadi pelaku usaha yang tangguh, bahkan bisa menjadi muzaki, bukan lagi mustahik,” tandasnya.
Nurdin menambahkan, kedepannya seluruh perangkat daerah di lingkup Pemkot Tangerang terus bersinergi untuk mendukung penerima manfaat, termasuk melalui pelatihan keterampilan dan penyertaan dalam program makan gratis di sekolah-sekolah.
"Dengan kolaborasi ini, kami optimis dapat menciptakan siklus pemberdayaan yang berkelanjutan," pungkasnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang, Mulyani menambahkan, pihaknya akan melakukan pendampingan lebih lanjut untuk memastikan bantuan dapat tepat sasaran. Selain itu, pihaknya juga akan memastikan bantuannya digunakan untuk membangun usaha di lingkungan masing-masing.
“Kami juga telah menyiapkan monitoring lebih lanjut untuk memastikan bantuan modal usaha tadi dapat tepat sasaran sekaligus tidak disalahgunakan," ujarnya.
Menurutnya, hal ini sesuai dengan pakta integritas yang telah ditandatangani oleh semua penerima manfaat bantuan. Selain itu, dia juga menyampaikan, Pemkot Tangerang juga menyalurkan bantuan kematian yang menyasar 230 penerima manfaat serta 539 bantuan alat disabilitas selama setahun terakhir.(*)