TANGERANGEKSPRES.DI -- Menyambut Ramadan 1445 Hijriah, warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang kembali melakukan tradisi keramas massal. Acara dilaksanakan di bantaran Sungai Cisadane, Senin (11/3/2024).
Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin mengapresiasi tradisi dan budaya tersebut sebagai salah satu keunikan dan ciri khas dari Kota Tangerang yang tentunya harus terus dilestarikan.
"Tradisi dan budaya ini selain harus dilestarikan juga harus senantiasa dibarengi dengan semangat untuk membersihkan tidak hanya diri tetapi juga hati dan jiwa dalam rangka menyambut bulan suci ramadan," tutur Pj dalam kegiatan yang berlangsung di Dermaga Sungai Cisadane, Kampung Bekelir, Kelurahan Babakan.
Selain membersihkan diri dan hati, Nurdin, yang usai kegiatan berkesempatan untuk berkeliling Sungai Cisadane dan Kampung Bekerlir tersebut, turut mengajak masyarakat untuk turut bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar terutama kebersihan sungai dan kampung.
"Selain bersih secara jasmani dan rohani, juga harus dibarengi dengan kebersihan lingkungan. Agar ibadah kita di bulan Ramadan tahun ini dapat lebih khidmat dan khusyu,'" imbuh Nurdin.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Rizal Ridolloh menjelaskan, keramas massal merupakan tradisi masyarakat Kota Tangerang khususnya warga Kampung Berkelir yang sudah dilakukan secara turun temurun. Keramas massal ini juga merupakan simbol dalam membersihkan diri menyambut bulan Ramadan.
"Ini tentu menjadi khazanah kebudayaan yang ada di Kota Tangerang dan harus terus dijaga. Alhamdulillah, ratusan warga hadir mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Artinya, mereka masih peduli dengan budaya yang ada di Kota Tangerang," jelasnya.
Ia melanjutkan, tradisi keramas massal ini juga sedang diajukan oleh Pemerintah Kota Tangerang sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Hal tersebut, merupakan upaya menjaga budaya keramas massal dan menjadikan ikon tradisi masyarakat Kota Tangerang.