Zaki Minta Pengembang Perbaiki Drainase

Jumat 07-02-2020,08:22 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG – Bupati Tangerang, A. Zaki Iskandar gerak cepat atasi banjir yang melanda 10 kecamatan. Zaki memanggil 15 pengembang perumahan se-Kabupaten Tangerang yang terdampak banjir. Guna mencarikan solusi, jangka pendek, menengah dan panjang. Agar tidak kembali terjadi banjjir akibat tingginya hujan lokal dan macetnya saluran drainase. Rapat ini digelar selama hampir dua jam di Pendopo Bupati Tangerang, Kamis (6/2). Diketahui, curah hujan lokal tinggi sejak Sabtu (1/2) hingga Selasa (4/2), mengguyur hampir semua kecamatan. Terparah di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasarkemis, dengan ketinggian mencapai hampir dua meter. Hingga saat ini, banjir di Perumahan Permata Tangerang dan Villa Regency belum juga surut. Hal ini diperparah jebolnya situ Bulakan dan meluapnya sungai Cirarab serta permukaan tanah di dua perumahan rendah. Zaki mengatakan, diskusi bersama pengembang besar membahas upaya penanaganan dan pencegahan banjir di Kabupaten Tangerang. Hasilnya ada beberapa langkah mengatasi permasalahan banjir. Baik solusi jangka pendek maupun jangka panjang. Zaki memaparkan hujan di awal Januari dan Febrauari hampir merendam semua kecamatan. “Kita mencoba dalam satu hingga dua minggu kedepan memperlebar, membuka bahkan menormalisasi saluran drainase. Baik di sekeliling perumahan permukiman warga di desa atau kelurahan. Ataupun di dalam kawasan pengembang,” katanya kepada Tangerang Ekspres usai rapat di Pendopo Bupati Tangerang, Kamis (6/2). Zaki memaparkan, solusi jangka menengah yakni, pengembang perumahan di Kabupaten Tangerang menyerahkan rencana pembuatan saluran drainase, turap, waterpoon atau danau buatan. Nantinya, pemkab akan melakukan revisi pada masterplan atau siteplan milik pengembang. “Jangka panjangnya, Pemkab Tangerang akan mencoba membuat masterplan jalur dan alur drainase se-Kabupaten Tangerang. Nantinya akan terkoneksi dengan sungai-sungai besar,” katanya. Senada, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Slamet Budi mengatakan, usai rapat akan melakukan koordinasi dengan para camat. Yakni, menentukan titik-titik prioritas untuk normalisasi saluran air. “Kita coba secepatnya lakukan penanganan sehingga ketika nanti curah hujan tinggi, tidak menimbulkan genangan di sana. Besok sudah mulai survei lapangan,” jelasnya. Adapun, normalisasi saluran air maupun situ atau danau di dalam kawasan pengembang akan dilakukan kerjasama. Sebab, belum tercatat sebagai aset milik Pemkab Tangerang. Sedangkan, pembangunan situ baru, ia menunggu pengajuan dari camat. “Kita siapkan detail enginering desaign (DED) seperti usulan situ baru di Kecamatan Tigaraksa. Selama 2020, ada 37 kegiatan pencegahan banjir baik berupa normalisasi drainase maupaun pemasangan turap dan sebagainya. Kemudian, untuk jangka panjang, kita coba lakukan kerjasama dengan perguruan tinggi membuat masterplan drainase,” tutupnya. Usai rapat, 15 perwakilan pengusaha perumahan enggan memberikan komentar perihal langkah maupun program antisipasi banjir hasil diskusi bersama Pemkab Tangerang. Mereka berlari menuju mobil. “Maaf yah mas, saya sibuk tidak ada waktu lagi. Saya sudah ditunggu untuk rapat,” katanya singkat. (mg-10)

Tags :
Kategori :

Terkait