SERANG-Puluhan rumah di Kampung Sukajaya dan Kampung Pamarican, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang terendam banjir sejak Sabtu (18/1) hingga Minggu (19/1). Penyebabnya, selain karena curah hujan yang tinggi, juga diduga karena bangunan liar di bantaran sungai yang membuat penyempitan sungai Teluk Banten. Berdasarkan informasi yang diterima Banten Ekspres, air mulai meluap sekitar pukul 05.00 WIB pada Sabtu (18/1), setelah diguyur hujan deras semalaman pada Jumat (17/1). Ketinggian air mencapai selutut orang dewasa. Bahkan hingga Minggu (19/1), air masih membanjiri rumah puluhan warga tersebut. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang Diat Hermawan mengatakan hujan dengan intensitas tinggi serta adanya bangunan liar, menyebabkan bertambahnya debit air di aliran sungai Teluk Banten hingga meluap ke permukiman warga. “Ada sekitar 105 KK dan lebih dari 400 jiwa yang terkena dampak banjir ini. Namun, tidak ada korban jiwa. Untuk sementara kerugian masih dikalkulasi pemerintah daerah setempat. Sebab, sisa dari bangunan rumah belum kami lakukan pengecekan,” katanya, Sabtu (18/1). Meski banjir merendam rumah, tidak ada warga yang pindah ke tempat pengungsian. Warga memilih tetap berada di rumahnya dengan kondisi seadanya. “Tentu langkah teknis telah kami lakukan bersama dengan kepolisian dan TNI. Bahkan walikota juga telah berkoordinasi dengan saya secara langsung dan sedang menunggu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membantu evakuasi,” ujarnya. Lurah Banten Hizbullah mengatakan selain karena hujan deras, banjir ini juga diakibatkan banyaknya rumah warga yang berada di bantaran sungai Teluk Banten. Namun untuk data rumah yang terdampak masih dalam tahap penghitungan. “Karena saya juga masih baru, belum tahu betul zona di sini. Tapi nanti akan ditelusuri, dan akan kita tindaklanjuti,” katanya. Banjir tersebut merupakan kejadian yang kedua kalinya di Kelurahan Banten. Padahal pihaknya sempat berkoordinasi DPUPR Kota Serang untuk melakukan normalisasi sungai dengan menurunkan alat berat. “Sudah berkoordinasi, tapi alasan dari PUPR tidak ada pegawai. Mereka sedang ke Bandung. Tapi saya sudah komunikasi lagi, katanya nanti akan datang untuk normalisasi,” tuturnya. Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi mengatakan banjir yang terjadi merupakan kelalaian dari warga setempat. Sebab, banyak bangunan yang berada di bantaran sungai, yang akhirnya menimbulkan pendangkalan serta penyempitan kali. Oleh karena itu, kata Budi, pihaknya akan melakukan pengecekan soal surat izin bangunan tersebut. “Nanti kami juga akan mengecek surat izin bangunan ini ada atau tidak. Kami juga akan koordinasikan ini kepada DLH agar segera di normalisasi,” katanya. (mam/tnt)
Puluhan Rumah Terendam Banjir, Hujan Deras Ditambah Penyempitan Sungai
Senin 20-01-2020,05:37 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :