Pemkot Surati Kementerian PUPR Terkait Penanganan Banjir

Jumat 10-01-2020,07:46 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG-Pemkot Tangerang melayangkan surat ke Kementerian PUPR meminta bantuan penanggulangan banjir. Surat yang dilayangkan terkait normalisasi sungai dan kali yang menjadi penyebab utama banjir di Kota Tangerang yang jadi kewenangan Pemerintah Pusat. Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Decky Priambodo mengatakan, surat tersebut sudah dikirimkannya pada Selasa (7/1) lalu. Inti dari surat tersebut, kata dia, agar Pemerintah Pusat bisa membantu Pemkot Tangernag dalam mengatasi sungai dan kali yang ada di Kota Tangerang. "Yang jelas permintaannya itu berkaitan dengan kejadian banjir di luar kemampuan kita sebagai Pemda untuk mengatasinya, kita membutuhkan bantuan. Kita kirim surat ke Kementerian PUPR yang intinya meminta bantuan penanggulangan tanggul-tanggul yang jebol," ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di Plaza Pemkot Tangerang, Rabu (9/1). Decky menambahkan, surat tersebut berisi tujuh poin utama permohonan penanganan banjir yang mana normalisasi sungai dna kali di Tangernag adalah kewenangan Kementerian PUPR. Jika dilimpahkan ke Kota Tangerang, maka tidak akan cukup anggaran untuk melakukan normalisasi dan juga penurapan untuk kali dan sungai yang saat ini ada. "Berkaca dari yang kemarin, banjir di wilayah Tangerang ini diakibatkan luapan air Sungai Cisadane dan Kali Angke. Keduanya merupakan kewenangan kementerian. Jadi kita berharap, Kementerian PUPR bisa langsung ambil tindakan untuk bisa mengataso permasalahan banjir di Kota Tangerang," paparnya. Menurut Decky, salah satu alasan banjir merendam 294 titik di Kota Tangerang karena hancurnya beberapa tanggul di kali dan sungai. Ia meminta Kementerian PUPR turut berperan dalam memperbaiki tanggul-tanggul yang jebol. Pemkot Tangernag pun telah berupaya mengantisipasi banjir susulan. "Kami telah menerjunkan tim untuk memperbaiki sejumlah tanggul yang jebol. Namun, perbaikan tanggul yang jebil masih berdasarkan kemampuan. Jadi tidak bisa dipastikan jika ada kiriman lagi akan bertahan, bisa saja akan terjadi banjir lagi," ungkapnya. Decky menuturkan, khusus titik rawan banjir seperti di Ciledug, perbaikan tanggul hanya dengan menutupnya menggunakan karung yang diisi pasir. Itu hanya bisa sementara saja, bahkan info beberapa hari kedepan akan hujan deras bisa jadi tanggul yang dibuat sementara akan hancur dan merendam kawasan Ciledug. "Di Sungai Cisadane kemarin rata air kelebihan makanya melluap. Padahal desai yang mereka lakukan lebih dari 50 tahunan. Itu artinya kelebihan curah hujan lebih dari 50 tahunan sehingga tidak mungkin kita tangani sendiri," pungkasnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait