Dana Baperstok Cukup Untuk Korban Banjir

Selasa 07-01-2020,05:56 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA-Selama banjir, kebutuhan untuk pengungsi mengandalkan logistik yang masih ada di gudang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Logistik itu dibeli menggunakan anggaran 2019. Guna mengantisipasi kekurangan, Pemkab Tangerang menggeser waktu penggunaan anggaran bantuan persediaan stok (Baperstok) 2020 di awal tahun ini. Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Sapto mengatakan, penyerapan anggaran Baperstok masih menunggu kelengkapan administrasi. Menurutnya, banyaknya korban banjir pada Rabu (1/1) membuat stok di gudang logistik mulai menipis. Sehingga, penggunaan anggaran Baperstok dipercepat di awal tahun. “Rutin sesuai dengan dana penyerapan anggaran (DPA) bukan khusus. Itu setiap tahun yang memang dialokasikan. Pasti diserap namun waktunya kita minta di awal tahun,” jelasnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (6/1). Ia memastikan, penyerapan anggaran Baperstok dapat terealisasi di awal tanuh ini. Sehingga, tidak perlu menunggu waktu lama untuk distribusi logistik ketika ada bencana. “Justru penyerapannya kita geser di awal tahun. Ini kita sedang lakukan proses administrasi. Supaya stok kita yang sudah habis di anggaran 2019 bisa kembali lagi. Ditakutkan ada kejadian (bencana) suatu saat, tidak menunggu terlalu lama,” tegasnya. Adapun besaran realiasasi Baperstok mencapai Rp200 juta. Namun, anggaran untuk penggantian kerugian bencana banjir belum bisa ditentukan. Sebab, masih perlu melihat jumlah kerusakaan dan kerugian. Bambang mengungkapkan, pergantian kerugian selain rumah, bukan menjadi kewenangan BPBD. “Kita tangani sesuai Peraturan Bupati tentang penanganan bencana. Saat bencana puting beliung, kemarin, kita tidak menetapkan tanggap darurat statusnya. Karena, kerusakannya tidak seperti di Kabupaten Lebak,” jelasnya. Sementara, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tangerang Muhammad Hidayat mengatakan, data tidak terduga (DTT) dari APBD 2020 sudah bisa digunakan per 2 Januari. “Nominalnya untuk DTT Rp10 miliar per tahun. Hanya saja persoalannya untuk pencairan itu perlu proses, seperti menghitung korban dan lain sebagainya,” katanya kepada Tangerang Ekspres. Sedangkan, bantuan untuk logistik korban banjir menggunakan anggaran Baperstok. Namun, masih proses kelengkapan administrasi, yakni perjanjian kontrak dengan penyedia. Menurutnya, dikarenakan status banjir belum termasuk kejadian luar biasa (KLB), maka, bantuan korban banjir menggunakan anggaran Baperstok. “Anggaran sudah siap. Iya menunggu data banjir. Karena, untuk dijadikan KLB itu syaratnya terdampak separuh wilayah. Kita belum ada separuh wilayahnya yang terdampak. Maka, kita dorong untuk Baperstok, untuk bantuan logistik yang sifatnya rutin. Nanti pasca-bencana kita lihat apa perlu kita ganti rugi. Lihat urgensinya, akan tetapi lihat dari luasan,” tutupnya. (mg-10)

Tags :
Kategori :

Terkait