Suami Jarang Pulang, Istri Akhiri Hidup

Selasa 07-01-2020,04:43 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PASAR KEMIS – Perempuan berinisial BA (18), ditemukan dalam kondisi leher tergantung di rumah kontrakannya, di Kampung Leles, kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Jumat (3/1) . Istri Muhamad Hasanudin ini, sempat dibawa ke rumah sakit. Sayangnya sesampai di rumah sakit, nyawa warga Kampung Rajeg Encle, RT 01/03, Desa Rajeg, Kecamatan Rajeg, ini sudah tidak tertolong. Saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres, Senin (6/1), AKP Bambang Supeno, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pasar Kemis menuturkan, pada hari itu sekitar pukul 19.00 WIB, suami korban pulang ke rumah kontrakan mereka. “Muhamad Hasanudin masuk ke dalam kontrakan sambil manggil nama istrinya, namun tidak ada jawaban. Setelah itu, dia masuk ke dalam rumah kontrakannya, dia kaget melhat istrinya dalam posisi leher tergantung dengan seutas tali yang terikat ke langit-langit rumah,” tutur Bambang. Spontan, lanjut Bambang, suami korban berlari ke arah korban. Kemudian suami korban berusaha menahan kaki korban sambil berteriak meminta pertolongan. Selanjutnya, tetangga yang mendengar teriakan suami korban menghampiri suami korban dan korban. “Lalu pada waktu itu mereka berusaha menolong korban yang masih hidup. Warga bernama Marsin langsung memotong tali yang menjerat leher korban. Setelah itu, suami korban, Marsin dan Agustian, menggotong korban ke sepeda motor untuk dibawa ke klinik terdekat,” tutur pria yang pernah menajabat Kapolsek Rajeg ini. Kemudian, kata Bambang, pihak klinik merujuk korban ke rumah sakit (RS) Dinda. Sayangnya, sesampai di RS itu nyawa korban sudah tidak tertolong. Lalu, peristiwa tersebut dilaporkan kepada pihaknya. “Setelah menerima laporan, unit reskrim Polsek Pasar Kemis dipimpin Iptu Eddy Sumantri, mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kontrakan korban, di Kampung Leles, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis,” jelasnya. Dikatakan Bambang, hasil olah TKP ditemukan barang bukti berupa satu botol plastik teh kemasan berisi seperempat air minuman berbau parfum ruangan. Diduga korban sempat mencoba meminum isi pengarum ruangan yang kemasannya dibuka menggunakan tang. “Selain itu, ditemukan juga jejak-jejak kaki korban di dinding ruangan sekitar tempat korban mengikatkan tali yang digunakan korban untuk menggantungkan diri,” jelasnya. Bambang mengungkapkan, berdasarkan keterangan suami korban, dua hari sebelum ditemukan menggantungkan diri, korban meminta kepada sang suami agar tidak bergabung ke dalam salah satu organisasi masyarakat (ormas). “Sebab setelah bergabung ke dalam ormas, suami korban jarang pulang. Hingga akhirnya korban pulang ke rumah orang tuanya di Kampung Encle, RT 01/03, Desa Rajeg, Kecamatan Rajeg. sementara itu, suami korban kembali ke rumah orang tuanya. Dan sampailah ketika suami korban kembali ke rumah kontrakan melihat korban menggantungkan diri,” ungkap Bambang. “Atas kejadian tersebut, suami korban dan orang tua korban menerima peristiwa itu sebagai musibah. Dan tidak akan menuntut kejadian itu kepada siapapun, dan menolak untuk mengotopsi korban,” pungkasnya. (zky/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait