6 Rumah Warga Retak Terdampak Proyek Tol

Selasa 30-07-2019,04:32 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG - Warga Cluster Grassia, Nusantara, dan Krisan Perumahan Banjar Wijaya, memprotes proyek pembangunan Tol Kunciran-Bandara. Warga merasa terganggu dengan aktivitas proyek yang dikerjakan malam hari.  Tidak hanya itu, beberapa rumah retak akibat getaran proyek. Menurut Riyan Rosana, salah seorang warga yang terkena dampak mengatakan, adanya pekerjaan jalan tol saat malam hari membuat kenyamanan warga terganggu. Bahkan pekerjaan Tol tersebut terus berjalan hingga tengah malam dan itu mengganggu kenyaman warga beristirahat. "Kami terkena dampak, mulai dari bising kendaraan proyek hingga debu yang masuk tiap hari ke rumah kita. Bahkan pekerjaan Tol tersebut mepet dengan tembok perumahan, kita khawatir jika tembok tersebut hancur dan kita yang paling pertama terkena,"ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di rumahnya, Senin (29/7). Riyan menambahkan, ada enam rumah yang retak akibat proyek jalan Tol Kunciran. Keenam rumah itu sangat dekat dengan proyek Tol tersebut. Jika malam hari mereka akan merasakan getaran dan juga kebisingan proyek. "Kami sudah mendata dan menyerahkan 6 rumah yang retak akibat proyek Tol yang saat ini sedang berjalan kepada PT. Wijaya Karya (Wika). Mereka sudah melakukan survai dan akan segera diperbaiki. Tetapi kita minta untuk tembok penghalang ke Jasamarga sampai saat ini belum ada respon, katanya akan dibahas Jasamarga,” paparnya. Riyan menutrukan, warga yang ada di Cluster Grassia, Nusantara, dan Krisan hanya meminta jam kerja proyek tersebut agar tidak mengganggu kenyamanan warga. Karena pada saat mulai pekerjaan, pihak Proyek berjanji akan bekerja hanya sampai pukul 20.00 WIB. "Kita hanya meminta waktu jam kerja jangan sampai malam, kita tidak menghalangi pekerjaan. Hanya saja berikan kenyamanan kepada warga. Sampai saat ini pekerjaan terus berjalan hingga tengah malam, kasian warga. Apalagi ada warga yang sedang sakit itu sangat mengganggu,"tuturnya. Ine Ibrahim, warga yang orangtuanya sakit menjelaskan, adanya proyek Tol Kunciran membuat orangtuanya terganggu. Karena pekerjaan sampai pukul 01.00. Rumah yang ditempati saat ini sudah retak akibat dampak pekerjaan proyek tol yang sedang berjalan. "Awal mula saya tinggal di sini tidak berisik, saya tidak tahu jika ada pekerjaan tol. Orangtua saya yang sedang sakit keras terganggu akibat pekerjaan sampai larut malam, belum lagi rumah saya retak akibat proyek tol ini. Saya meminta solusi agar bisa cepat ditangani, jangan sampai berlarut-larut,"ungkapnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait