Jaga Kebersamaan Jelang Pemilu

Senin 14-01-2019,04:54 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Jelang pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2019, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangsel membuat deklarasi kerukunan beragama. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik horizontal antar pemeluk agama. Kepala Kantor Kemenag Kota Tangsel Abdul Rojak mengatakan, deklarasi tersebut dibuat agar dalam pileg dan pilpres tidak menjadikan isu SARA untuk bersaing mapun menjatuhkan seseorang. "Deklarasi kerukunan beragama ini dilakukan oleh perwakilan agama, forkopinda, TNI, Polri dan masyarakat. Deklarasi ini isinya "kami warga Kota Tangsel siap menjaga kebersamaan, kerukunan dan toleransi antar umat beragama," ujarnya kepada Tangerang Ekspres seusai deklarasi pada acara Gowes Kerukunan 2019, Minggu (13/1). Rojak menambahkan, contoh isi deklarasi tersebut adalah masyarakat siap dan berkesepakat untuk menjaga, menjalin kebersamaan kemitraan antar lintas agama dan terutama jelang pemilu. "Dengan adanya deklarasi ini mudah-mudahan pileg dan pilres bisa berjalan dengan lancar dan aman tanpa menggunakan isu sara," tambahnya. Sekretaris MUI Kota Tangsel tersebut juga mengimbau kepada masyarakat agar menjadi pengguna media sosial (medsos) yang cerdas. Bila menerima berita diharapkan diteliti, berpikir jernih, apakah informasi rasional atau tidak, bisa menimbulkan dampak negatif tidak, serta menimbulkan konfillik tidak. "Jadilah pengguna medsos yang cerdas dan tidak mudah terbawa informasi yang membuat masyarakat berkonflik dan berselisih paham. Kalau ada berita jangan langsung dishare, tapi dibaca dulu, diteliti, dipikirkan dulu. Kalau bagus boleh diberikan atau dishare ke orang lain namun, kalau jelek atau bohong langsung dihapus," tuturnya. Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangsel Azhar Syam'un mengatakan, 2019 ini merupakan tahun politik dan kerukunan beragama harus disikapi dengan bijak dan tetap dijaga apapun perbedaan politiknya. "Deklarasi ini secara umum biasa dilakukan dan saat ini lebih diutamakan pada momen-momen penting seperti saat ini supaya gaungnya terdengar," ujarnya. Azhar menambahkan, di Kesbang ada forum kerukunan umat beragama (FKUB) dan kehadiran mereka juga diperlukan. Jelang tahun politik isu agama mengemuka, masyarakat diharap tidak termakan isu-isu tersebut. Pesta demokrasi merupakan sebuah konsekuensi negara kita yang punya pilihan negara demokrasi dan dituangkan dalam pemilu. "Tapi, banyak yang memanfaatkan momen ini dan membuat tindakan yang berbahaya untuk kerukuran beragama," tuturnya. Pantauan Tangerang Ekspres dilokasi, Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan, Dandim 0505 Letkol Infantri Faisol Izuddin Karimi, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, serta masyarakat juga membubuhkan tanda tangan dalam spanduk yang disiapkan. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait