BJB NOVEMBER 2025

Beberapa Komoditas Alami Fluktuasi Harga

Beberapa Komoditas Alami Fluktuasi Harga

MENGECEK: Gubernur Banten Andra Soni, beserta Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, dan Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah mengecek harga komoditas di pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Selasa (16/12).(Syirojul Umam/Tangerang Ekspres)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Gubernur Banten Andra Soni, Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim bersama Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah meninjau sejumlah bahan pokok yang dijual di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Selasa (16/12).

Andra mengatakan, beberapa harga komoditas seperti beras relatif masih stabil, termasuk cabai merah dan cabai kriting yang sempat naik kini telah kembali normal.

”Pertama dari beras Alhamdulillah harganya terjaga, kemudian cabai yang dua hari lalu sempat naik Alhamdulillah hari ini sudah kembali turun,” katanya usai meninjau.

Bahkan Gubernur menyebut bahwa stok beras di gudang Bulog Serang mencapai 12.500 ton. Jumlah ini dinilai sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Banten dalam waktu dekat. ”Cadangan pangan pemerintah juga dalam posisi aman, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” terangnya.

Namun untuk minyak subsidi yakni Minyak Kita mengalami kenaikan dari biasanya Rp15.700 per liter kini dijual seharga Rp19.000 per liter. Maka dari itu pihaknya langsung mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi dengan Bulog dan instansi terkait lainnya.”Terkait Minyak Kita ini, tadi saya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait dan Bulog. Kita akan tindak lanjuti,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Andra juga mengakui bahwa harga daging ayam masih berada di angka yang cukup tinggi. Ia berjanji akan segera mencari solusi strategis guna menekan harga agar tidak memberatkan kantong masyarakat.”Selanjutnya harga ayam, memang masih tinggi dan mudah-mudahan nanti kita dapat solusi ke depannya. Harapan masyarakat tadi jelas, harga supaya stabil agar daya beli masyarakat tetap terjamin,” jelasnya.

Meski begitu, Pemprov Banten akan menggencarkan beberapa program strategis sebagai langkah konkret menjaga daya beli. Mulai dari Gerakan Pangan Murah (GPM), penguatan rantai distribusi, dan memonitoring inflasi untuk memastikan angka inflasi Banten tetap berada dalam batas terkendali.

”Nanti insya Allah kami akan koordinasikan salah satunya melalui gerakan pangan murah dan langkah-langkah lainnya agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” paparnya.

Sementara itu Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah mengatakan, meski beberapa harga komoditas mengalami kenaikan, namun dengan peninjauan langsung oleh Gubernur Banten diharapkan tidak ada lagi kenaikan harga bahan pokok.”Semoga ke depan, dengan adanya Bulog dan pihak lainnya, harga bisa ditekan kembali dan tidak terjadi kenaikan yang lebih tinggi lagi. Dengan begitu, daya beli masyarakat tentu bisa semakin meningkat,” katanya. 

Sementara itu Kepala Bulog Cabang Serang, Eko Nugroho mengatakan, tingginya harga Minyak Kita diakibatkan oleh minimnya stok yang dibuat oleh produsen.”Produsen sedang memproses karena kemarin pemerintah memberikan bantuan pangan PBP (penerima bantuan pangan-red), jadi mungkin disana para produsen sedang memenuhi kebutuhan kembali,” katanya.

Maka dari itu, saat ini pihaknya Bulog tengah memproses pengadaan untuk stok, adapun ketersediaan saat ini baru mencapai 5 ribu dus yang akan segera didistribusikan ke semua pasar.”Minyak Kita posisinya dalam proses pengadaan, tentunya untuk kuota nanti setiap pasar seperti apa itu harus di kontrol, karena kalau terlalu banyak pun dikhawatirkan jadi bukan menekan harga malah semua orang bermain harga,” ungkapnya.

”Untuk saat ini kita tidak pernah punya kebutuhan fiks di Banten, tapi kita selalu berkaca pada permintaan, kalau cukup wajar kami akan berikan,” tambahnya.

Adapun untuk beras, kata Eko saat ini kebutuhan beras sangat mencukupi dengan stok mencapai 12.500 ton. Ketersediaan ini diyakini dapat memenuhi pendistribusian hingga mencapai awal Ramadhan tahun depan.”Beras yang dikuasai kantor cabang Serang di mana alokasinya untuk kota kabupaten serang dan Cilegon itu memiliki 12.500 ton itu cukup, bahkan sampai awal puasa cukup,” paparnya. (mam)

Sumber: