BJB NOVEMBER 2025

Jelang Nataru Harga Cabai Naik

Jelang Nataru Harga Cabai Naik

Penjual cabai saat melayani pembeli di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu (14/12). (AHMAD FADILAH/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, LEBAK — Menjelang Natal dan dan Tahun Baru (Nataru), harga cabai di sejumlah pasar di Lebak mengalami kenaikan. Hal tersebut dipengaruhi oleh curah hujan tinggi yang membuat petani harus memanen lebih awal.

Yani, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak mengatakan, harga cabai di tingkat pedagang pengecer di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan.

Untuk cabai merah dijual Rp68.800 per kg yang sebelumnya Rp66.800 per kg. Begitu juga cabai merah keriting naik menjadi Rp66.500 per kg dari sebelumnya Rp65.500 per kg.

Lantas, cabai rawit hijau mengalami kenaikan menjadi Rp56.800 per kg dibandingkan sebelumnya Rp53.500 per kg dan cabai rawit merah Rp73.600 per kg dari sebelumnya Rp67.500 per kg.

”Kenaikan komoditas cabai dalam beberapa hari terakhir imbas dari curah hujan tinggi, sehingga daerah-daerah sentra cabai dipastikan panen lebih awal, guna mencegah gagal panen atau busuk. Kita meyakini harga cabai terus melonjak bila curah hujan tinggi hingga pekan depan,” katanya kepada Tangerang Ekspres melalui sambungan telepon, Minggu (14/12). 

Yani mengatakan komoditas kebutuhan bahan pokok lainnya, seperti beras jenis medium relatif stabil untuk ukuran beras medium KW 1 dijual Rp13.200 per kg, beras medium ukuran KW 2 Rp12.450 per kg dan beras medium KW 3 Rp11.500 per kg. 

Sedangkan, harga gula pasir Rp17.800 per kg, minyak goreng premium kemasan Rp22.700 per liter, MinyaKita Rp17.800 per liter, dan minyak tanpa merek Rp17.500 per liter. 

Harga telur dijual Rp28.000 per kg, daging unggas Rp39.000 per kg, daging sapi Rp144.600 per kg, dan daging kerbau Rp147.500 per kg. Sedangkan, bawang merah Rp47.00 per kg, bawang putih Rp37.500 per kg, dan terigu Rp12.800 per kg.

”Kami melihat harga bahan pokok masih relatif stabil menjelang Nataru, hanya komoditas cabai saja, karena pasokan melimpah,” ujarnya. 

Nurul, warga Rangkasbitung yang ditemui di Pasar Rangkasbitung mengaku, mereka sejak sepekan terakhir ini mengeluhkan kenaikan harga cabai sehubungan curah hujan tinggi, sehingga pasokan dipastikan berkurang.

”Kami merasa bingung dengan kenaikan harga cabai, sedangkan berjualan tidak naik, karena khawatir ditinggal konsumen,” ucap wanita yang berjualan mie ayam ini.(fad)

Sumber: