Jelang Nataru, Dua Komoditas Mulai Terdampak
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Babar Suharso.--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Babar Suharso menyebut ada dua komoditas yang mulai terdampak dan mengalami kenaikan harga jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Babar mengatakan, faktor cuaca mulai memengaruhi dua komoditas pangan, yakni rawit merah dan cabai merah keriting mengalami kenaikan secara nasional. Sebab Banten hanya sebagai daerah konsumen.
"Karena kita Banten bukan daerah produsen, suplai kedua komoditas ini masih bergantung pada pasokan luar daerah. Untuk mengendalikan ini perlu diatasi melalui stabilisasi harga," katanya, Minggu (14/12).
Meski begitu, ia memastikan bahwa beberapa komoditas lainnya, seperti telur dan daging ayam tetap berada dalam kondisi terkendali dalam meskipun menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Banten untuk daging ayam Rp38.000–Rp39.000, masih di bawah Rp40.000. Kita jaga fluktuasinya, kemudian juga telur yang masih di bawah Rp30.000. InsyaAllah aman, kita terus antisipasi," ujarnya.
Tak hanya itu, Babar juga terus memastikan kondisi pangan di daerah masih dalam kondisi yang aman, dan inflasi Banten terus menunjukkan tren positif. Pada bulan November lalu, inflasi berada di angka 2,56 persen, turun dari 2,7 persen pada Oktober.
Ia mengaku, saat ini pihaknya tengah memperkuat suplai dan mengoptimalkan peran distributor, serta kerjasama antar daerah. Ia juga meminta kepada daerah untuk bisa menjaga kelancaran distribusi pangan.
"Seperti misal Kota Serang, mereka mulai memperkuat stok bahan pangan untuk kebutuhan darurat. Dan kita juga minta ke daerah-daerah lain untuk melakukan hal serupa. Karena kalau dampak ke Banten secara langsung itu tidak, tapi kan secara nasional menjadi persoalan tersendiri dan kita harus terus antisipasi," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Deden Apriandhi mengatakan, bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah strategis, seperti penguatan stok daerah, pelaksanaan operasi pasar murah, pemantauan harga harian.
"Misalnya penguatan stok dan cadangan pangan pemerintah daerah, termasuk komoditas beras, cabai, bawang merah, telur, dan daging," katanya.
Tak hanya itu, Ia juga mendorong peningkatan produksi lokal melalui pendampingan petani dan penyediaan sarana produksi sebagai upaya menjaga suplai jangka panjang. Menurutnya, stabilitas pangan merupakan prioritas utama Pemprov Banten jelang perayaan Nataru.
"Upaya menjaga stabilitas pangan bukan hanya tugas rutin tahunan, tetapi bagian dari ikhtiar kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menekan inflasi, dan memastikan bahwa seluruh warga Banten dapat menyambut Natal dan Tahun Baru dengan aman, nyaman, dan penuh sukacita," paparnya. (mam)
Sumber:

