Guru SMPN 2 Sindang Jaya Dilatih Bimbingan Konseling Siswa
PELATIHAN: Guru SMPN 2 Sukamulya, mengikuti bimbingan konseling yang di gelar untuk bisa memahami psikologis siswa.(Randy/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SINDANGJAYA — Sejumlah guru SMPN 2 Sindang Jaya, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, mengikuti pelatihan bimbingan dan konseling. Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam memberikan pendampingan psikologis, akademik, serta pembinaan karakter kepada para siswa.
Para peserta mendapatkan materi mengenai teknik konseling dasar, penanganan masalah perilaku siswa, hingga strategi komunikasi efektif antara guru, siswa, dan orang tua. Kegiatan tersebut juga bertujuan agar guru bisa memberikan pelayanan konseling untuk siswa.
Kepala SMPN 2 Sindang Jaya Suderajat mengatakan, kegiatan tersebut penting dilakukan mengingat tantangan pendidikan saat ini semakin kompleks. Apalagi, guru harus bisa menjadi sebuah perlindungan bagi siswa.
“Guru bukan hanya mengajar tetapi juga harus mampu memahami kebutuhan emosional dan sosial siswa. Dengan pelatihan ini, kami berharap guru dapat memberikan pendampingan yang lebih tepat dan profesional,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (8/12).
Suderajat menambahkan, pelatihan semacam ini merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Ini karena sekolah harus menjadi rumah yang nyaman bagi siswa. Sehingga, siswa bisa lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
“SMPN 2 Sindang Jaya ingin menjadi sekolah yang bukan hanya unggul dalam prestasi tetapi juga unggul dalam layanan. Kami ingin setiap siswa merasa didengar, diperhatikan dan didampingi. Pelatihan ini adalah salah satu langkah menuju ke sana,” paparnya.
Ia menjelaskan, selain memberikan pembekalan materi, pelatihan ini juga melibatkan sesi simulasi konseling. Para guru berlatih menangani berbagai kasus yang sering muncul, seperti konflik antar siswa, tekanan belajar, masalah motivasi hingga kecemasan menjelang ujian.
“Kami ingin guru-guru berani dan percaya diri saat menghadapi situasi yang menuntut empati dan ketenangan. Konseling bukan sekadar mendengarkan tetapi juga memahami dan memberi arahan yang tepat,” ungkapnya.
Sementara itu, Hesti salah satu guru yang juga peserta bimbingan konseling mengatakan, kegiatan tersebut membuka wawasan baru terkait pentingnya kedekatan emosional antara guru dan siswa.
“Pelatihan ini membuat kami sadar bahwa konseling bukan hanya tugas guru BK. Semua guru adalah pembimbing. Kami jadi lebih siap memahami persoalan siswa,” tutupnya.(ran)
Sumber:

