BJB OKTOBER 2025

Cegah KLB, Dinkes Deteksi Dini Campak

Cegah KLB, Dinkes Deteksi Dini Campak

Petugas kesehatan tengah melakukan imunisasi untuk mengantisipasi sekaligus pencegahan penyakit campak pada anak, belum lama ini.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Pemkot Ta­ngerang mewaspadai terja­dinya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak seperti kasus di beberapa darah la­innya. 

Kepala Dinas Kesehatan (Din­kes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni mengung­kap­kan, pihaknya berupaya melakukan deteksi dini de­ngan melakukan berbagai upaya guna melakukan pen­cegahan penyebaran penyakit campak sedini mungkin di wilayah Kita Tangerang. 

”Kabarnya sudah 46 wilayah KLB campak tersebar di 42 kabupaten/kota salah satunya Tangerang Selatan wilayah terdekat dengan kita perlu meningkatkan kewaspadaan,” kata dr Dini, Senin, 15 Sep­tember 2025.

Dia menyebut, di Kota Ta­nge­rang sendiri,  sepanjang tahun 2025, petugas kesehatan mencatat sebanyak 66 kasus penyakit campak telah dite­mukan di berbagai wilayah di Kota Tangerang. Menurut­nya, angka ini bisa terus me­ningkat seiring penyelidikan epidemio­logi kasus campak yang dila­kukan Tim Gerak Cepat.

”Sepanjang 2025, dari 39 puskesmas di Kota Tangerang kami mencatat ditemukan 5k66 kasus campak. Ketika kita bekerja lebih masif lagi kemungkinan akan bertam­bah,” ujarnya.

Dia menyampaikan, pihak­nya kembali mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk melakukan investigasi men­dalam terhadap setiap laporan kasus yang mencurigakan. Tim ini bakal menyusun kajian epidemiologi guna mengan­tisipasi dan menentukan lang­­kah intervensi yang tepat.

Guna melindungi masyarakat dari penyakit campak yang saat ini menjadi tren di ber­bagai da­erah, kata dr Dini, pihaknya me­masifkan so­sia­lisasi dan de­teksi dini gejala campak di tengah lingkungan masyarakat sekaligus me­laku­kan imunisasi lengkap. 

Terlebih, seluruh rumah sa­kit di Kota Tangerang diim­bau untuk melakukan deteksi dan melaporkan kasus suspek campak ke Dinas Kesehatan agar dapat dilakukan penanga­nan lebih lanjut secara cepat dan terkoordinasi.

Selain itu, lanjut dr Dini, petugas kesehatan juga mema­sifkan edukasi kepada masya­rakat terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan bebas dari penyakit termasuk penyakit campak.

”Kita juga melibatkan lintas sektoral untuk mengintensif­kan berbagai langkah kola­boratif dalam pencegahan dan penanganan penyakit campak,” pungkasnya. (ziz)

Sumber: