3 Kali Sabet Penghragaan Kesetaraan Gender
CIPUTAT-Untuk ketiga kalinya, Pemkot Tangsel meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2018. Anugerah ini, diberikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk keberpihakan Tangsel dalam menjamin kesetaraan gender. Penyerahan penghragaan digelar di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (19/12). Penghargaan diberikan Menteri, Yohana Yambise kepada Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Usai menerima piagam, Airin mengatakaan, penghargaan tersebut merupakan ketiga kali diraih Tangsel. "Penghargaan ini berkat kerja keras yang kita lakukan bersama," ujarnya. Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise mengatakan, ada 7 prasyarat pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) menuju APE di daerah bila berjalan baik maka kesetaraan dan keadilan akan lebih optimal. "Tujuh persyaratan itu dapat terlaksana dengan baik jika semua pihak terlibat dalam pembangunan baik pemerintah, swasta, DPRD, perguruan tinggi, lembaga atau organisasi dan masyarakat memiliki komitmen untuk melaksanakannya," ujarnya. Yohana menambahkan, pemenuhan tujuh prasyarat Pengarusutamaan Gender menjadi tantangan dalam implementasi Pengarusutamaan Gender itu sendiri, terutama komitmen para pengambil kebijakan. "Kebutuhan akan tim kerja yang solid untuk menerjemahkan kebijakan dalam tataran praktis akan menjadi dominan dan strategis terlebih dalam melakukan advokasi ke pihak terkait.” tambahnya. Tidak mengherankan bila Kota Tangsel bisa meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori Madya 2014, kategori Utama 2016. APE merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian atau lembaga, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebagai sebuah apresiasi bagi yang telah berhasil melakukan upaya pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak. Semoga 2018 ini Kota Tangsel tetap menjadi salah satu Kota peraih APE terbaik di Provinsi Banten. Wakil Presiden Republik Indonesia, M. Jusuf Kalla bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise secara simbolis memberikan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2018 kepada 9 Kementerian/Lembaga, 22 Pemerintah Provinsi dan 159 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Istana Wakil Presiden, Jakarta. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Pemerintah atas komitmen dan peran Kementerian/Lembaga, dan pemerintah daerah yang telah berupaya dan berkomitmen melaksanakan pembangunan PPPA melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG). Sejak 2004, Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA) melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG). Hal tersebut dilanjutkan dengan pemberian penghargaan APE yang terdiri dalam empat kategori, yakni kategori Pratama, diberikan kepada 2 Provinsi, dan 44 Kabapaten/Kota; kategori Madya, diberikan kepada 1 Kementerian, 8 Provinsi, dan 75 Kabupaten/Kota; kategori Utama, diberikan kepada 1 Kementerian, 8 Provinsi, dan 36 Kabupaten/Kota; serta kategori tertinggi Mentor diberikan kepada 6 Kementerian/Lembaga, 4 Provinsi dan 4 Kabupaten/Kota, ungkap Menteri PPPA, Yohana Yembise saat memberikan penghargaan APE 2018 di Jakarta. Pemberian penghargaan APE 2018 merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-90 Tahun 2018. Selain penghargaan APE, Kemen PPPA juga memberikan penghargaan khusus kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani yang telah berperan aktif dalam menggerakkan strategi pengarusutamaan gender dalam pembangunan bangsa ini. Melalui pemberian penghagaan APE tersebut diharapkan semakin memotivasi Kementerian/Lembaga dan Pemda dalam melakukan berbagai inisiatif untuk mewujudkan proses pelaksanaan pembangunan dan menjamin hasil pembangunan yang adil bagi semua. "Mari terus berkreasi untuk perempuan dan anak Indonesia. Harapan kami semua stakeholder dapat bekerja sama, berkolaborasi, dan saling bahu membahu mengemban mandat negara untuk menjadikan perempuan dan anak Indonesia berada pada garis aman, mandiri, bermartabat dan berkualitas, "tutup Yohana. (rls/bud)
Sumber: