Sambut Waisak, Vihara Bersolek

Sambut Waisak, Vihara Bersolek

TANGERANG – Menyambut hari raya Waisak 2561 yang jatuh pada 14 Mei, sejumlah Vihara di Kota Tangerang sibuk bersolek untuk kenyamanan beribadah para umat. Mulai dari menghiasi sejumlah altar hingga membersihkan patung Budha. Di Vihara Dhammaphala, Jalan Sasmita, Gerendeng Pulo, Kecamatan Karawaci, saat dikunjungi Tangerang Ekspres sejumlah pekerja tampak sibuk mulai menyapu, menyiapi rangkaian bunga untuk menghias altar hingga pengelap patung agar tampil kinclong. “Seminggu terakhir ini kita sudah mulai bersih-bersih. Kegiatan ini bukan sekadar bersih-bersih namun salah satu rangkaian ibadah dalam menyambut hari Waisak. Dengan ini tanda bahwa kita berbahagia akan datangnya momentum Waisak. Serta tanggungjawab bersama untuk memberikan kenyamanan seluruh umat dalam beribadah,” jelas Rohani, salah satu petugas Vihara Dhammaphala. Ia menjelaskan, kegiatan puncak perayaan Waisak di Vihara Dhammaphala akan ditandai dengan prosesi pemandian patung Budha Rupang. Dengan diikuti ratusat umat Budha dari berbagai wilayah serta diawali dengan kebaktian yang akan diselenggarakan mulai pukul 02.00 WIB hingga siang hari. “Salah satu rangkaian acara dalam peringatan Waisak yakni, Pradaksina atau mengeliling tempat suci tiga kali,” tegasnya. Selanjutntya, prosesi perayaan Waisak akan dilanjutkan dengan melakukan sembahyang, mengelilingi Vihara saling berbagi bunga dan prosesi memandikan patung Budha di depan Vihara, Ia sempat membeberkan, Waisak mengandung tiga ajaran penting. Diantaranya perjalanan hidup Sidharta Gautama dari lahir, mencapai puncak pencerahan hingga wafat. “Semuanya mengacu pada ajaran darma dan harmoni yaitu kehidupan manusia dan alam,” katanya. Bagi umat Budha peringatan Trisuci Waisak ini merupakan hari yang besar dan penuh sejarah. Momentum yang tidak akan mungkin dilupakan. Kata Waisak sendiri berasal dari bahasa Pali yaitu Vesakha dan dalam bahsa sansekerta disebut Vaisakha. Hari raya Waisak dalam kalender Buddhis biasanya jatuh pada bulan Mei menurut kalender Masehi. Tapi terkadang hari Waisak ini juga bisa jatuh pada bulan April atau awal bulan Juni. Dalam kalangan umat Buddha hari raya Waisak sering disebut juga dengan Trisuci Waisak. Sebab pada hari tersebut umat akan memperingati tiga peristiwa penting yang semuanya terjadi dibulan Vesakha. Tiga peristiwa penting itu yakni hari kelahiran pangeran Siharta, mencapai penerangan sempurna dan Paniribana. Pada waktu yang sama yaitu tepat saat bulan purnama. (bun)

Sumber: