Tes CPNS Harus ke Pandeglang, Bagi Warga Tangerang Lokasi Tes Terlalu Jauh

Tes CPNS Harus ke Pandeglang, Bagi Warga Tangerang Lokasi Tes Terlalu Jauh

TANGERANG-Pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Banten, akan menjalani tes di Pandeglang. Lokasinya, gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Pemprov Banten, di Jalan Lintas Timur, KM 4, Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang. Bagi pelamar warga Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangsel menjadi masalah. Jaraknya cukup jauh. Belum lagi, pelamar dari luar Banten, tentu kerepotannya bertambah. Mereka harus survei lokasi dan mencari penginapan. Tes di Pandeglang ini, berlaku bagi warga yang melamar menjadi CPNS Pemkot Tangerang, Pemkot Tangsel, Pemkab Tangerang, Pemkab Lebak, Pemkot Serang, Pemkot Cilegon, Pemkab Pandeglang dan Pemprov Banten. Sementara khusus Pemkab Serang, menyelenggarakan tes di Kota Serang. Berdasarkan perhitungan Google Map, dari Balaikota Tangerang menuju gedung BPSDMD Pemprov Banten di Pandeglang, jaraknya 85,9 km. Dari Balaikota Tangsel berjarak 95,2 km dan dari Kantor Bupati Tangerang berjarak 72,6 km jika lewat tol Tangerang-Merak, sementara lewat Jalan Raya Rangkasbitung-Pandeglang berjarak 57,2 km. Panitia Seleksi Nasional telah membagi lokasi tes CPNS. Pelaksanaan seleksi CPNS dengan CAT akan berlangsung di 269 titik, dengan rincian CAT BKN digunakan di 237 titik. Lokasi tes CPNS di Pandeglang ini dikeluhkan peserta asal Kabupaten Tangerang yang dinyatakan lolos administrasi CPNS. Seperti yang diungkapkan Siti Fadillah. Pelamar yang mengambil formasi guru kelas ahli pertama ini, merasa kaget dengan lokasi tempat tes CPNS. Siti semula mengira lokasi tes di Kabupaten Tangerang saat mencetak kartu peserta. “Di kartu peserta tertera lokasi tes CPNS. Saat saya baca lokasinya di Gedung BPSDMD, Provinsi Banten, di Pandeglang,” terang Siti, saat ditemui seusai mengajar di SD negeri di Kabupaten Tangerang. Ia menilai, seharusnya lokasi tes disesuaikan dengan domisili peserta. Sehingga tidak menyulitkan karena jarak yang sangat jauh. Apalagi, alumni Universitas Terbuka (UT) ini, sedang memiliki bayi yang usianya sekitar dua bulan. “Pada saat tes nanti, kemungkinan saya akan membawa bayi dan juga orang yang akan memomong bayi. Karena bayi saya masih diberikan air susu ibu tidak mungkin ditinggalkan seharian,” tegas Siti. Sementara itu, Ika Purnama Sakti, salah seorang peserta yang dinyatakan lolos administrasi mengaku belum tentu akan mengikuti tes di Pandegelang. Jarak yang cukup jauh menjadi pertimbangan bagi dirinya. Ika mengakui, selain belum mengetahui tempat tes tersebut, ia juga tidak memiliki saudara untuk menginap di sana. “Saya pikir lokasi tes akan dilaksanakan di Tangerang, ternyata di Pandeglang. Cukup memberatkan sih,” tegas Ika. Ia tidak habis pikir dengan penyelenggaraan tes yang jaraknya sangat jauh. Ia mempertanyakan, apakan di Kabupaten Tangerang tidak terdapat tempat yang layak untuk digunakan tes. Pelamar dari Kota Tangerang juga akan mengikuti tes di Pandeglang. Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang telah menginfokan bahwa pelamar yang lulus seleksi administrasi harus mengikuti tes selanjutnya yang akan digelar pada 26 Oktober sampai dengan 17 November di gedung BPSDMD Provinsi Banten di Pandeglang. Untuk Kota Tangerang ada sebanyak 4.734 pelamar, diantaranya 4.704 untuk kategori umum, 29 untuk kategori eks tenaga harian lepas (THL), dan 1 orang untuk katagori disabilitas. Untuk tahun ini, dari ribuan jumlah pelamar, 40 persen pelamar berdomisili di Kota Tangerang, sementara 60 persen dari luar Kota Tangerang. Menurut Humas BKPSDM Kota Tangerang Zainal Mughini, untuk tes semua terpusat di BPSDMD Provinsi Banten di Pandeglang. Di mana seluruh kota dan kabupaten yang ada di Provinisi Banten termasuk Kota Tangerang akan mengikuti tes di sana. Jadi tidak ada peserta yang tes CPNS di Kota Tangerang. “Untuk tahun ini Kota Tangerang menerima peserta sebanyak 4.328 orang, jumlah tersebut adalah peserta yang masuk seleksi,” ujarnya. Zainal mengatakan, tes CPNS Kota Tangerang untuk mengisi 284 posisi. Posisi tersebut dibagi lagi menjadi tiga kategori yakni posisi untuk guru, tenaga kesehatan dan juga posisi jabatan umum. “Semuanya telah ditentukan oleh pusat, mereka yang lulus akan mengisi posisi tersebut,” paparnya. Ia memaparkan, tes berlangsung selama dua hari, di mana dalam satu hari akan ada 5 sesi. Selain itu juga, untuk perangkat tes ada sebanyak 500 unit komputer yang dipinjamkan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kepala BKPP Kota Tangsel Apendi mengatakan, pelamar juga akan mengikuti tes di Pandeglang. “Lokasi tersebut dipilih berdasarkan kesepakatan bersama karena memiliki kapasitas untuk 800 orang,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (23/10). Apendi menambahkan, dari Kota Tangsel ada 1.746 CPNS yang akan mengikuti tes yang rencananya akan dilaksanakan 26 Oktober sampai 17 November untuk seleksi kompetensi dasar (SKD) dan tes seleksi kompetensi bidang (SKB) 22-28 November. “Sedangkan tes gabungan SKD dan SKN dilakukan 29 November sampai 1 Desember, pengumumanya 3 Desember,” tambahnya. Kepala Bidang Pendayagunaan BKPP Kota Tangsel Apggraid Purwanto mengatakan, BKPP Tangsel hanya memiliki 70 perangkat komputer. “Kalau tes CPNS dilakukan di Tangsel akan memerlukan waktu lama, padahal ada 1.746 orang yang ikut tes,” ujarnya. Apggraid menambahkan, penyelenggara tes CPNS adalah Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan peralatan yang diperlukan pun disiapkan oleh mereka. Nantinya, peserta yang mengikuti SKD ada passing grade yang harus diperoleh bila ingin lanjut mengikuti SKB. Passing grade untuk SKD harus memperoleh nilai minimal 298, cumlaude minimal 298, disabilitas minimal 260. Kota Tangsel tahun ini mendapat jatah 118 formasi CPNS yang terdiri atas 115 formasi umum dan 3 orang untuk honorer K2. Namun, tidak ada K2 yang lulus administrasi lantaran usia pelamar di atas 35 tahun semua. Padahal syarat mendaftar K2 usianya maksimal 35 tahun. (mg-9/bud/mas/bha)

Sumber: