Minim Perhatian Pemkot, UKM Sulit Berkembang
TANGERANG – Para pelaku UKM yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, mengeluh. Perhatian Pemerintah Kota Tangerang dinilai sangat minim terhadap pengembangan usaha kelompok ini. Dewi Anggraeni, Ketua KWT Pinang Ceria mengutarakan, sejak dibentuknya KWT belum ada pembinaan dari pemkot kepada anggotanya. Padahal kata dia, kelompoknya mampu menciptakan inovasi produk minuman jahe. Menurutnya, pemerintah kota kurang memfasilitasi baik akses permodalan maupun peningkatan sumber daya. Hal ini berpengaruh langsung pada perkembangan UKM hasil olahan ibu-ibu sekitar. “Dari pemerintah memang tidak, padahal sangat kami perlukan. Terutama fasilitas modal,” keluhnya saat ditemui Tangerang Ekspres di kediamannya. Ia menilai jika cukup modal usahanya dapat meningkatkan produksi. Dalam sehari, KWT Pinang Ceria hanya mampu memproduksi 15 bungkus produk jahe pegagan. Jumlah tersebut dirasa kurang untuk meningkatkan perekonomian anggota UKM. “Kalau bisa dikasih pinjaman. Misal dengan bunga 3 atau 4 persen, tapi ini kan tidak ada programnya,” lanjut Dewi. Tidak adanya permodalan, juga berimbas pada minat partisipasi masyarakat. Pada masa keemasannya, kelompok wanita tani ini mampu menjaring 30 anggota. Namun saat ini hanya 10 orang yang masih aktif menjalankan UKM tersebut. “Dulu anggotanya 30, sekarang hanya 10 orang. Hasilnya hanya untuk gali lubang tutup lubang,” keluhnya. Pada awal terbentuk kelompok usaha, produk KWT Pinang Ceria direspon konsumen cukup baik. Inovasi minuman jahe pegagan buatannya, mampu menembus pasar Jakarta dan Palembang. “Tetapi karena terbentur biaya, produk unggulan KWT Pinang Ceria kini tidak lagi berkembang,” katanya. (mg8)
Sumber: