Dsihub Gelar Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ

Dsihub Gelar Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ

SERPONG-Upaya Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel menciptakan budaya sadar keselamatan berlalu lintas, dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari sosialisasi kepada siswa TK hingga menggelar Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan di Jalan (LLAJ). Seleksi Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ ini, digelar di Hotel Lemo, Kelapadua, Kabupaten Tangerang pada 1-2 Agustus lalu. Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan pada Dishub Kota Tangsek, Hikmat Maulana, mengungkapkan, kegiatan itu dilakukan dengan tujuan mencetak generasi sadar lalu lintas. Sebagai kota yang berdampingan dengan ibu kota Jakarta, kata Hikmat, imbas kepadatan lalu lintas sampai ke kota termuda di Banten ini. "Intinya bahwa, sebagai tetangga ibu kota, dalam keterbatasan Sarpras lalin, kita tetap ingin memiliki yang tertib lalu lintas," kata Hikmat, di kantornya, kemarin. Dengan keterbatasan itu, kata dia, pihaknya ingin menciptakan budaya tertib lalu lintas dengan membuat generasi sadar lalu lintas. "Kita ingin memgubah maindset warga Tangsel dalam berlalu lintas," ujarnya. Untuk memperkecil tingkat kecelakaan, harus didukung oleh semua pihak. Khususnya warga sebagai pengguna jalan juga harus taat aturan. Makanya, kata dia, mulai sejak dini diberikan sosialisasi. "Kita kerja sama dengan kepolisian, Dindikbud sampai psikolog. Bersama-sama memotivasi anak-anak dan remaja," katanya. Sebab, kecelakaan itu risikonya nyawa maka, semua pihak harus sama-sama menyadari betapa pentingnya berlalu lintas dengan tertib. Setelah sosialisasi terhadap anak usia TK dan PAUD, Dishub kemudian melakukan seleksi pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan di jalan. "Dipilih pelajar pelopor, diharapkan suatu saat mereka bersosialisasi lagi. Kepada teman-temannya, keluarga dan lingkungannya," papar pejabat yang besar di Serpong ini. Ia mencontohkan, para pelopor keselamatan berlalu lintas ini, bisa memberitahukan orang tuanya ketika ia berkendara. Misalnya, saat dibonceng menggunakan sepeda motor kemudian tidak mengenakan helm maka, remaja tersebut bisa mengingatkannya. "Kalau orang tua diberi tahu anak-anak kan malu. Mudah-mudahan dengan itu timbul kesadaran," paparnya. Dalam pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas sendiri diikuti 50 siswa. Mereka berasal dari SMA dan SMK di Kota Tangsel. Dari jumlah itu kemudian diseleksi menjadi 20 peserta. "Setelah 20 dipilih tiga peserta terbaik," katanya. Tiga peserta terbaik itu kemudian diikutsertakan dalam ajang pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas di Provinsi Banten yang akan digelar pada 28 Agustus mendatang. Adapun tiga peserta terpilih dalam ajang ini adalah, peringkat 1, Tasya Safira dari SMK PGRI TI 11, Cilenggang, Serpong. Peringkat 2, Linda Oktaviani dari SMK Iptek Tangsel dan, peringkat ke 3 Rosa Maulidya dari SMKN 4 Kota Tangsel. (esa)

Sumber: