Organda Dorong Angkutan Nyaman
TANGERANG – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Organisasi Angkutan Darat (Organda) segera berinovasi dalam pengadaan tiket bus secara online. Itu dilakukan agar memberikan kenyamanan kepada pengguna jasa angkutan. Itu disampaikan Budi saat membuka Musyawarah Kerja Nasional (Musnaker) Organda di Hotel Allium, Selasa (7/8). Ia menyampaikan, usia Organda yang ke-58 masih banyak masalah yang kerap dikeluhkan pengusaha angkutan. Antara lain mengenai pendanaan, regulasi dan pemberian angkutan moda. Pihaknya mengaku siap menciptakan sebuah formula untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Kami bersama Kakorlantas dan Ombudsman mencari sebuah terobosan untuk mengatasi masalah tersebut. Karena angkutan yang akan diberikan berupa angkutan massal. Ini sebuah cita-cita bagi transportasi yang baik di perkotaan,” ucapnya. Budi mengatakan, dengan penerapan sistem penjualan tiket bus secara online dapat menekan keraguan dan menjamin keamanan serta kenyamanan calon penumpang selama menggunakan bus antarkota. Diantaranya mengenai jadwal keberangkatan, terhindar dari percaloan tiket dan mendapatkan kepastian harga resmi dari perusahan bus. Hal tersebut dilakukan agar Organda dapat memiliki daya saing sesuai dengan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2009 yang mewajibkan pemerintah melakukan pembinaan terhadap Organda. “ Dengan sistem online penumpang dapat mengatur jadwalnya secara tepat. Ini bagian dari life style masyarakat yang online. Kalau sekarang sudah online dan kita masih jadul kan jadi males naik bus,” tambahnya. Menhub mengaku saat ini penerapan penjualan tiket secara online sudah mulai diterapkan di Jakarta dan khusus di Tangerang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. “Regulasinya sudah ada, tinggal bagaimana kita memberlakukannya saja secara konsisten,” tambahnya. Ketua Umum DPP Organda, Adrianto Jokosutono menyebut, untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang angkutan perlu adanya sinergi pemerintah dan pengusaha angkutan. Terlebih dengan adanya over dimensi dan over load (Odol) membuat pengusaha angkutan semakin sulit mendapatkan pemumpang. “Tanpa penumpang dan tanpa bantuan pemerintah hal tersebut tidak ada gunanya. Semakin sedikit odol, semakin nyaman berkendara,” pungkasnya. (mg-6)
Sumber: