Sekolah Adiwiyata Tanam Mangrove

Sekolah Adiwiyata Tanam Mangrove

KEMIRI – Sekolah Adiwiyata SMPN 1 Kelapa Dua dan SMPIT Insan Madani Tangerang menanam bibit mangrove jenis rhizophora stylosa. Penanaman mangrove di Kampung Sukadiri, RT 10/04, Desa Patramanggala, Kecamatan Kemiri, diharapkan membangun kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Kepala SMPIT Insan Madani Tangerang Endi Romdoni mengatakan, kegiatan ini untuk memperkenalkan anak-anak sejak dini tentang alam khususnya mangrove. Kata Endi, SMPIT Insan Madani Tangerang, yang merupakan sekolah adiwiyata, terus menumbuhkan kecintaan anak didik tentang pentingnya hutan mangrove bagi dunia. Serta untuk menggugah kesadaran anak dalam menjaga, memelihara dan memotivasi agar membudayakan hidup bersih dengan tidak membuang sampah ke perairan umum serta turut menjaga kelestarian hutan mangrove. "Hutan mangrove menjadi benteng penahan abrasi dan menjadi tempat memijah biota laut, termasuk jenis udang dan kepiting yang bisa diambil untuk dijual," ucap Endi. Apalagi pesisir pantai Pantura Kabupaten Tangerang berhadapan langsung dengan Selat Sunda, sehingga gelombang tinggi terus mengikis daratan yang mengancam tambak milik warga. Endi mengatakan, keterlibatan para pelajar SMPIT Insan Madani Tangerang dalam menanam mangrove diakuinya baru kali ini. Namun aksi penanaman pohon produktif seperti mangga, rambutan, jambu maupun lengkeng manjadi agenda rutin setiap tahunnya. "Memang sudah sering dilakukan penanaman pohon, tapi untuk penanaman pohon mangrove baru kali pertama dilakukan. Mengingat media tanam mangrove harus langsung di pesisir pantai," beber Endi. Sementara itu, Kelompok Mangrove Tunas Harapan, Desa Patramanggala, Taya, memaparkan jenis dan tatacara menanam mangrove kepada pelajar. Sebelum menanam mangrove, terlebih dahulu digelar diskusi tentang pentingnya pelestarian hutan pantai, termasuk ekosistem mangrove. " Desa Patramanggala memiliki hutan mangrove yang cukup baik. Mangrove juga berfungsi sebagai barrier ketika ada tsunami, abrasi dan lain-lainnya. Mangrove juga tempat pembelajaran tentang flora dan fauna. Di hutan mangrove juga terdapat habitat air, burung dan fungsi alam berputar di sana. Dengan pengenalan itu mereka bisa memahami pentingnya mangrove dalam kehidupan," katanya. Taya mengatakan, langkah pertama bagi anak-anak sekolah untuk pengenalan, setelah itu mereka akan mengetahui fungsinya. Dengan teknologi mutakhir kini buah mangrove bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup seperti, sabun, lulur, jus, kripik, jajan basah dan juga pewarna batik maupun makanan. "Dengan kegiatan ini saya harapkan rasa ketertarikan anak-anak untuk mencintai lingkungan, serta mampu inovatif mengelola sember daya dari hutan mangrove itu," ungkap Taya. Taya mengapresiasi kegiatan tanam mangrove yang dilakukan oleh SMPN 1 Kelapa Dua dan juga SMPIT Insan Madani Tangerang. Menurutnya, lingkungan hidup adalah titipan dari Tuhan yang wajib dilestarikan dan diwariskan kepada anak cucu. "Jangan sampai mewariskan bencana, namun wariskan lingkunan alam yang lestari," tegasnya. Taya jjuga berharap kegiatan tanam mangrove ini bisa diikuti komunitas-komunitas, pelajar, mahasiswa dan pemuda yang lain, dalam upaya menjaga kelestarian alam pesisir pantai. (mas)

Sumber: