Polisi Ganteng Jual Tiket 22 Menit

Polisi Ganteng Jual Tiket 22 Menit

PANONGAN – Ratusan warga memadati loket pembelian tiket nonton di CGV Eco Plaza Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Sabtu (21/7) siang. Pemandangan berbeda terlihat ketika mayoritas pengunjung mengular di satu kasir untuk antre. Ya, pelayan di sana seorang pria tampan. Dia adalah Briptu Ade Firman Hakim. Mengenakan kaos hitam bertuliskan #22MENIT, dia melayani pengunjung dengan ramah dan senyum. Tak jarang pembeli tiket justru mengabadikan momen bersama Firman dengan foto bersama. Secara kasat mata, merupakan hal yang wajar apabila pengunjung swafoto bersama dia. Selain memiliki postur tubuh yang gagah, Firman cuma iseng menjadi kasir di sana. Dia memang sedang dinanti para penonton Film 22 Menit. Firman merupakan personel polisi lalu lintas yang berperan dalam film yang dibuat terinspirasi dari tragedi Bom Sarinah alias Bom Thamrin, 14 Januari 2016 itu. Dia yang menindak Kapolri Jenderal Tito Karnavian lantaran mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm saat melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Firman bersama beberapa temannya sengaja diundang khusus untuk bertemu dan menyapa warga. Kegiatan Meet and Greet tersebut diinisiasi Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif. Sekitar pukul 14.30 WIB, para penonton berbondong-bondong masuk ke dalam bioskop. Sebelum nonton bareng dimulai, Firman bersama Sabilul mengadakan kuis berhadiah. Cinema Manager CGV Eco Plaza Citra Raya Rizal Effendi mengatakan, Film 22 Menit mulai tayang pada Kamis (19/7) lalu. Animo masyarakat sangat tinggi. Bahkan selama tiga hari berturut-turut film tersebut masuk kategori tiga besar yang dipilih penonton. Selain penasaran, warga ingin mengetahui betapa biadap para pelaku Bom Thamrin yang tidak segan menewaskan siapa pun. “Animo masyarakat sangat tinggi untuk film ini, yang telah menonton di sini lebih dari 1.500 orang. Kemungkinan semakin banyak setelah tayang secara perdana pada Kamis kemarin. Kami mengakui bahwa Film 22 Menit masuk tiga besar selama tiga hari berturut-turut,” ujar Rizal kepada wartawan. Dia bahkan pernah ragu jika penonton film itu membludak, terutama kalangan usia muda. Mengingat di era sekarang semakin banyak tontonan yang cukup menarik perhatian. “Harga tiket tetap sama, tidak ada promo atau diskon. Hari biasa Rp35 ribu per orang dan weekend (Sabtu-Minggu) Rp45 ribu per orang,” tandas Rizal. Sementara Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif mengatakan, meet and greet tersebut merupakan salah satu cara untuk menyebarluaskan semangat melawan terorisme dan radikalisme, setelah sebelumnya digelar nonton bareng. “Kami mengajak masyarakat untuk menyebarluaskan semangat melawan terorisme dan radikalisme, terutama di media sosial,” ucap dia. Menurut Sabilul, semakin luas penolakan, maka teroris semakin tidak mendapatkan tempat di Tanah Air. Melalui tayangan Film 22 Menit, masyarakat dapat mengetahui kejadian nyata teror Bom Thamrin dua tahun silam. Tak kalah penting juga bagaimana aksi heroik polisi dalam menyelamatkan ribuan masyarakat yang ada di sekitar lokasi saat itu. Nyawa abdi negara menjadi taruhan. “Aksi terorisme itu sangat biadap, tidak berkemanusiaan. Teroris tidak punya cinta tetapi hanya punya nafsu buta, di tangannya nyawa manusia tidak berharga. Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk bersatu melawan terorisme dan radikalisme. Terorisme musuh bersama,” pungkas Sabilul. (mg-3/mas)

Sumber: