Warga Kresek Rebutan Air Bersih

Warga Kresek Rebutan Air Bersih

KRESEK – Ratusan warga Desa Renged, Kecamatan Kresek, rebutan air bersih bantuan dari Yayasan Aksi Pemuda Peduli Kampung Pasir Ampo, Minggu (22/7) “Tenang-tenang, nanti kebagian semuanya. Satu tangki mobil air masih di jalan menuju Desa Renged, tenang aja,” ungkap Mas Chaerul, Ketua Yayasan Aksi Pemuda Peduli Kampung Pasir Ampo, yang turun langsung menyalurkan air bersih. Pantauan Tangerang Ekspres, warga mengerumuni mobil tangki yang membawa air bersih di tengah-tengah permukiman warga. Warga datang sambil membawa berbagai macam tempat untuk menampung air. Mobil yang tiba sekitar pukul 13.0 ini langsung diserbu warga sehingga para tim Yayasan Aksi Pemuda Peduli Kampung Pasir Ampo terlihat kewalahan memberikan pengarahan kepada warga agar bergantian. Walaupun terlambat, warga RT 04/ 02, Desa Renged menyambut bahagia kedatangan air bersih bantuan dari pemuda Desa Pasir Ampo ini. “Bantuan air bersih ini merupakan permintaan dari warga, karena baik ketua RT maupun ketua RW banyak yang mengajukan kepada kami,” terang Chaerul yang didampingi Farid, Rifai, Nano, Ibo, Daud, Dion, Kacung, Andi, Viana dan juga Aldi. Sementara itu, Jaro Leman, warga  RT 04/ 02, Desa Renged, Kecamatan Kresek, mengungkapkan, warga mengalami krisis air bersih menyusul kemarau panjang. Krisis air bersih pun tidak bisa diatasi pihak pemerintah. Buktinya, meski permohonan permintaan sudah dilayangkan kepada pihak terkait, justru yang datang malah tangki berisi air bersih dari  Yayasan Aksi Pemuda Peduli Kampung Pasir Ampo. “Ketidakpastian kiriman air bersih tersebut, tadi siang (kemarin-red) kekecewaan warga sedikit terobati. Pasalnya ada sebuah yayasan yang mendatangkan dua mobil tangki berisi air bersih dan membagikannya kepada warga secara gratis,” tegas Jaro Leman. Tak pelak, air bersih itu pun jadi rebutan warga. Hanya dalam waktu setengah jam, air bersih sebanyak 240. 000 liter air bersih telah habis disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Selama ini, warga di kampungnya untuk mendapatkan air sangat kesulitan, air dari sungai Cidurian yang biasa digunakan sebagai sumber mata air disaat kemarau, kini tak bisa lagi dipergunakan. Selain sungai tersebut mengering, air sungai kotor dan tercemar limbah pabrik membuat warga enggan menggunakannya. Jika warga terpaksa menggunakannya, kadang mengalami gatal-gatal setelah menggunakan air sungai Cidurian untuk mandi. “Jika warga rumah gak ada sumur sehingga mereka harus ke irigasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, meski air Sungai Cidurian sudah tercemar. Bantuan air ini sedikit membantu warga, mudah-mudahan ini terus dilakukan, tidak hanya sekarang saja,” ungkap Jaro Leman. Diberitakan sebelumnya, Camat Kresek CR. Inton, mengaku sampai saat ini dirinya belum mendapatkan pengaduan baik dari warga maupun kepala desa terkait kondisi kekeringan yang mengakibatkan kesulitan air bersih. Untuk itu, ia meminta kepala desa harus berperan aktif membatu warga yang kekurangan air bersih. Kata Inton, pihak kecamatan akan melakukan langkah cepat untuk mengantispasi kekurangan air bersih. Bahkan jika diperlukan, maka pihak Kecamatan Kresek akan memberikan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan. “Kalau kita belum mendapatkan laporan warga kekurangan air bersih sampai saat ini. Jika ada, maka pihak Kecamatan Kresek akan melakukan langkah cepat untuk menanganinya,” tegasnya. (mas)

Sumber: