Tiap Hari 1.000 Pasien Berobat ke RSU

Tiap Hari 1.000 Pasien Berobat ke RSU

PAMULANG-Pasien yang berobat ke rumah sakit sebenarnya hanya menginginkan dua hal, yakni keterbukaan informasi dan pelayanan yang memadai. Dengan demikian keluhan si pasien secepatnya ditangani. Perbaikan dan peningkatan layanan kesehatan inilah yang tengah dilakukan RSU Kota Tangsel. Upaya tersebut melalui skema pembayaran yang memudahkan pasien, perbaikan infrastruktur/gedung, fasilitas layanan, hingga penambahan sumber daya manusia (SDM). Terdapat empat pola pembayaran di RSU Tangsel yang telah berjalan selama ini. Pertama, menggunakan uang pribadi yang masuk kategori pasien umum. Kedua, dengan BPJS Kesehatan. “Ketiga, tidak umum dan tidak memakai BPJS Kesehatan, tapi punya KTP Tangsel. Nanti Pemkot Tangsel yang akan bayar,” ujar Kabid Pelayanan Medis RSU Tangsel Imbar Umar Ghazali, kemarin. Terakhir, warga yang KTP-nya di luar Tangsel namun menetap di Tangsel, mereka bisa memakai Jamkesda sehingga tetap ditanggung asuransi. Membludaknya pasien yang ada juga diakibatkan berjalannya sistem rujukan dari 23 puskesmas yang ada di Tangsel. Ini terkait fasilitas layanan yang dimiliki RSU. Menurut Umar, sistem rujukan ini telah menyumbang jumlah pasien di RSU yang tidak sedikit. Namun, pasien rujukan akan dilihat terlebih dahulu jenis penyakitnya. “Jadi tetap jalur rujukan yang ada harus kita benahi juga. Tidak semua menumpuk ke RSU. Apabila pasien harus ke sini, maka dilihat dulu fasilitasnya,” katanya. Setiap pasien rujukan harus sesuai fasilitas yang ada di RSU agar pasien tidak merasa dipingpong dan dirujuk ke rumah sakit lain dengan tipe lebih tinggi. “Ini juga terkait pola pembayaran. Total pasien yang kita layani per hari bisa mencapai 1.000 orang, termasuk pasien poliklinik, rawat inap, rawat jalan, dan lainnya,” ujarnya. Direktur RSU Tangsel Suhara Manulang menuturkan, sesuai Perda Kesehatan 10% dari APBD itu untuk kesehatan. Untuk RSU Tangsel anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp350 miliar per tahun. “Dari total anggaran itu, paling banyak dihabiskan untuk bidang penunjang seperti obat dan lain-lainnya. Apalagi adanya gedung II, anggaran itu harus ditambah,” katanya. Menurut dia, serapan anggaran pelayanan kesehatan di RSU Tangsel dengan adanya gedung II akan semakin besar. Selain untuk fasilitas juga penambahan SDM. “Nanti di APBD Perubahan akan kita usulkan penambahan tenaga medis, seperti dokter umum, bidan, dan perawat sebanyak 76 orang, sementara apoteker 10 orang lagi,” ucap Suhara. Untuk tenaga dokter spesialis, RSU Tangsel saat ini memiliki 50 dokter. Jumlah ini dirasa masih cukup dengan adanya gedung II dan berbagai fasilitas barunya. Ke depan RSU Tangsel akan meningkatkan tipe dari C ke B. Peningkatan tipe ini berimbas pada fasilitas dan perbaikan layanan di rumah sakit. “Untuk dokter sudah cukup. Kita ada 50 dokter umum dan spesialis. Saat ini RSU Tangsel tipe C dan akan naik ke tipe B. Kita sudah diakreditasi. Setelah tipe B, pelayanan RSU akan mengalami perbaikan,” ujarnya. Berbagai persiapan menuju RSU tipe B telah dilakukan. Salah satunya memperbaiki layanan yang ada di gedung II seperti media center. Menurut Suhara, semakin baik dan lengkapnya fasilitas pelayanan kesehatan di RSU akan diikuti semakin mudahnya masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan. (sdn/esa)

Sumber: