Lebaran Betawi Tangsel, Airin Ngaduk Dodol

Lebaran Betawi Tangsel, Airin Ngaduk Dodol

PONDOK AREN-Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengaduk jajanan khas dodol yang sedang dibuat warga, Jumat (6/7) malam. Itu sebagai tanda dimulainya gelaran budaya Lebaran Betawi Tangsel 2018 yang diselenggarakan di Kelurahan Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, 6 sampai 8 Juli kemarin. Airin didampingi Kepala Kantor Kemenag Kota Tangsel Abdul Rojak juga sempat mencicipi penganan yang terbuat dari tepung beras ketan tersebut. Dalam sambutannya Airin berterima kasih khususnya kepada keluarga besar Lingkar Masyarakat Berbudaya Betawi Tangsel (Limabeta) sebagai penggagas dan setiap tahun rutin mengadakan kegiatan tersebut. "Tidak terasa tahun ini Lebaran Betawi Tangsel sudah diadakan keempat kalinya," ujarnya, Jumat (6/7) malam. Airin menambahkan, Lima Beta telah membantu dirinya sebagai walikota dan jajaran Pemkot Tangsel untuk terus meningkatkan budaya dan juga potensi pariwisata di Kota Tangsel melalui acara festival lebaran Betawi Tangsel. Menurutnya, baik pariwisata dalam budaya, UKM, maupun untuk tujuan akhirnya adalah peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. "Saya tahu bagaimana ide ini muncul, kita harus mendorong anak muda untuk melakukan aktivitas kegiatan dalam hal yang positif,” tambahnya. Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Tangsel Abdul Rojak mengatakan, lebaran Betawi merupakan kearifan lokal warga Betawi yang ada di Kota Tangsel. "Kegiatan ini sangat bagus dalam mempererat ukhuwah dan persaudaran masyarakat Betawi setelah berpuasa di bulan Ramadan," ujarnya. Rojak menambahkan, kearifan lokal sangat bagus dilestarikan, terlebih dalam acara sangat kental unsur religiusnya. Ini ditandai dengan adanya festival qosidah dan ceramah agama. "Ini sejalan dengan moto Tangsel yang salah satunya sebagai kota religius,” tambahnya. Dalam acara tersebut, ada sekitar 100 stan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang mempromosikan dagangannya. Mereka diharapkan bisa melakukan transaksi ekonomi mencapai Rp 400 juta. Ketua Umum Limabeta Hambali Ibnu Mansyur mengatakan, acara rutin tahunan ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan jiwa entrepreneur pedagang lokal yang ada di sekitar. "Hasilnya, 40 persen nilai transaksi ditujukan untuk masyarakat dan 60 persen untuk membantu pembiayaan acara," ujarnya. Hambali menambahkan, ada sekitar 100 stan yang turut berpartisipasi dengan target transaksi mencapai Rp 400 juta. "Berdasarkan pengalaman sebelumnya, total pengunjung tidak kurang dari 10.000 orang. Bahkan mencapai 20.000 orang dengan nilai transaksi minimal satu orang Rp 20 ribu," tambahnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Judianto berharap, gelaran budaya lebaran Betawi itu sebagai tempat untuk memberikan ruang terhadap eksistensi budaya di Kota Tangsel. "Juga sebagai pesta rakyat sebagai tradisi usai lebaran yang dilakukan oleh masyakarat Betawi untuk melakukan hantaran dari yang lebih muda ke yang lebih tua," ujarnya. Judianto menambahkan, tahun ini acara didorong lebih masif dan mengutamakan silahturahmi. Ke depan, lebaran Betawi akan diadakan di tujuh kecamatan yang ada di Kota Tangsel. "Jadi bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan pendapatam bagi Kota Tangsel," ungkapnya. Di lokasi acara panitia menyajikan ragam kuliner Betawi yang khas. Mulai dari soto betawi, kerak telor, nasi ulam, bubur ase hingga bir pletok dapat ditemui. Hadir pula dalam acara yang bertema "menggali potensi seni, budaya dan tradisi Betawi dalam industri pariwisata" seerti budayawan Betawi Babeh Ridwan Saidi, anggota Komisi II DPRD Tangsel Syihabudin Hasyim dan lainnya. (bud/esa)

Sumber: