Berkunjung ke Kampung Piala Dunia di Kelurahan Gandasari

Berkunjung ke Kampung Piala Dunia di Kelurahan Gandasari

Begitu memasuki Kampung Piala Dunia sebutan warga sekitar, para pencinta sepakbola disuguhkan dengan pernak-pernik dan gambar tiga dimensi atau 3D seputar sepakbola. Mulai dari paving blok jalan perumahan yang digambar menyerupai lambang piala dunia 2018, gambar bola, gambar lapangan bola lengkap dengan gawangnya hingga dibuat juga steroform menyerupai piala. Tak hanya itu, sepanjang jalan kampung piala dunia, pernak pernik berupa bendera warna warni berentuk segitiga dan sejumlah bendera peserta piala dunia. Sejumlah karikatur bintang sepak bola dunia seperti Leonel Messi, Cristiano Ronaldo, Muhammad Salah dan puluhan bintang besar lainnya juga menghias tembok-tembk warga sekitar. Ketua RT 04, Kelurahan Gandasari, Ari Purwanto mengatakan, ide pembuatan kampung piala dunia didapat saat ia dan beberapa warganya sedang nongkrong dan minum kopi di pos. “Kami sering kongkow sambil ngopi di pos, awalnya ide itu cuma obrolan saja untuk mengikuti lomba menghias lingkungan bertemakan piala dunia yang diadakan salah satu TV nasional,” katanya dikutip dari Radar Banten (group Tangerang Ekspres). Ari menyebutkan, saat itu butuh waktu sekira satu bulan untuk mempersiapkan kampung piala dunia tersebut. “Jadi sosialisasi dua pekan dan pengerjaannya dua pekan,” ungkapnya. Untuk pembiayaan, lanjut Ari, ia dan warganya secara swadaya mengumpulkan uang untuk membeli sejumlah peralatan yang diperlukan. “Sumbangannya bervariasi ada yang Rp20 ribu, Rp30 ribu, pokoknya dari uang itu kami buat gambar dan pernak pernik yang ada sekarang,” tuturnya. Meski awalnya hanya iseng dan berawal dari obrolan sambil ngopi, Ari mengaku ia dan warganya menyulap lingkungannya dengan sungguh-sungguh. Ia berperan membuat sketsa gambar yang akan dibuat sedangkan warga lainnya mengerjakan block gambar. “Untuk yang melakukan finishing gambarnya saya lagi,” ungkapnya. Mengaku mendaftar lomba di akhir pendaftaran, Ari bangga lantaran kampungnya menuai prestasi di ajang perlombaan yang digelar se-Indonesia pada bulan Mei lalu itu. “Jadi misalnya hari ini kita daftar, malamnya kami langsung dapat kabar kami masuk 10 besar, dari hasil itu kami mendapat hadiah Rp10 juta,” ucapnya. Saat ini, lanjut Ari, pihaknya masih menunggu pengumuman tahap lima besar yang akan dilakukan pada 31 Agustus 2018 mendatang. Ke depan, setelah perlombaan kampung piala dunia ini selesai ia berencana menyebut kampung tersebut menjadi kampung 3D dan mural. “Ini sesuai dengan nama yang kami ajukan ke Kota Tangerang,” ujarnya. Hingga kemarin, Ari mencatat lebih dari 1.000 pengunjung datang ke permukimannya untuk melihat Kampung Piala Dunia Gandasari. Kata dia, pendataan orang yang datang saat ini belum menyeluruh terdata. “Karena tidak ada yang standby mendata banyak juga yang tidak terdata, ada yang datang lalu foto terus langsung pulang, ada juga yang ada tiga atau empat orang yang mengisi buku tamu hanya satu,” jelasnya. Lebih lanjut, Ari berharap kampungnya bisa masuk lima besar atau bahkan tiga besar dalam ajang perlombaan tersebut. Selain membuat ia dan warga sekitar bangga, tentu kebanggan ketika prestasi itu diuat juga akan berdampak pada kelurahannya. “Bahkan hingga tingkat kota pun juga akan bangga, kami mau memberi sumbangsih prestasi untuk Kota Tangerang,” pungkasnya. Sementara itu , Lurah Gandasari Edih mengatakan, saat ini Kampung Piala Dunia mempunyai cinderamata baju bola yang diproduksi sendiri oleh warga sekitar. Kedepan ia berharap warga sekitar juga membuat souvenir-lainnya seperti gantungan kunci dan barang lainnya. “Kami bertekad souvenir yang nanti akan diperjual belikan diproduksi sendiri oleh warga sekitar sehingga akan berujung padapemberdayaan ekonomi warga sekitar,” ungkapnya. (rb/abd)

Sumber: