Dinsos Belum Evaluasi BPNT

Dinsos Belum Evaluasi BPNT

TIGARAKSA – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) belum mencapai kata sukses. Belakangan ini pun Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang menerima keluhan dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Persoalan saldo kosong masih menjadi kendala utama. Ada juga yang mengaku belum menerima kartu BPNT. Dinsos pun mengkhawatirkan kartu tersebut disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggungjawab. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kabupaten Tangerang Mohammad Sadeli mengatakan, semua persoalan itu akan dievaluasi akhir bulan ini. “Kami banyak menerima informasi bahwa ada yang saldo nol, ada juga yang justru belum menerima kartu BPNT itu. Kami belum melakukan evaluasi karena masih proses penyaluran terus di TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan-red), jadi belum bisa dirinci dimana saja dan berapa. Mungkin tanggal 29 ini laporannya rampung,” ujar Sadeli, Rabu (23/5). Ia menjelaskan, bantuan nontunai itu sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 4 Tahun 2018. Kabupaten Tangerang dialokasikan sebanyak 132.372 KPM, tersebar di 29 kecamatan. Tigaraksa 5.492, Teluknaga 9.383, Sukamulya 4.627, Sukadiri 3.268, Solear 5.014, Sindang Jaya 5.210, Sepatan Timur 5.731, Sepatan 3.642, Rajeg 9.684, Pasar Kemis 2.495, serta Panongan 3.004. Kemudian Pakuhaji 10.572, Pagedangan 2.791, Mekar Baru 4.727, Balaraja 3.284, Cikupa 1.667, Cisauk 2.669, Cisoka 5.338, Curug 1.464, Gunung Kaler 5.180, Jambe 2.934, Jayanti 3.203, Kelapa Dua 1.021, Kemiri 4.798, Kosambi 5.008, Kresek 5.071, Kronjo 4.953, Legok 4.155, dan Mauk 5.987. Sadeli menyebutkan, bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk nontunai dari pemerintah kepada KPM senilai Rp110 ribu setiap bulan. “Penyaluran BPNT dilakukan melalui Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia), salah perbankan yang terdaftar dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Uang elektronik yang disalurkan hanya untuk membeli bahan pangan berupa beras dan telur, di agen yang bekerjasama dengan bank penyalur atau disebut warung gotong royong elektronik (e-warong),” ujar Sadeli. Dia menyebutkan, yang mengkoordinir penyaluran BPNT di Kabupaten Tangerang adalah Kantor Wilayah BRI Jakarta 3 dengan lima kantor cabang (KC) di Tangerang Raya. Kelima cabang tersebut terdiri dari Balaraja, Ahmad Yani, Merdeka, Bumi Serpong Damai (BSD), dan Pamulang. Sehingga persoalan saldo kosong dan distribusi kartu BPNT yang tidak maksimal merupakan tanggung jawab bank penyalur. “Kendala saldo kosong ini bukan hal biasa, sering terjadi dimana-mana, ini kesalahan teknis. BRI mengaku uang itu ada tetapi kesalahannya belum saya tahu, itu teknis bank. Ini nanti menjadi bahan evaluasi kami juga. Termasuk pendataan ulang KPM, dimana yang dirasa keluarga mampu ya tidak dikasih, jika ditemukan maka kartunya ditarik. Jangan sampai salah sasaran, namun masih dilakukan pendataan,” pungkasnya. (mg-3/mas)

Sumber: