Arief dan Isyana Ikut Memandikan Warga
Masyarakat Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, punya tradisi khusus yang kerap dilakukan dalam menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini dinamakan 'keramas bareng'. Kemarin, tradisi ini kembali dilakukan di pinggir Sungai Cisadane, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang. PESERTA ritual mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berbondong-bondong memadati Sungai Cisadane membersihkan diri sebelum menunaikan ibadah puasa. Para warga yang memadati pinggir Sungai Cisadane itu masing-masing telah memegang shampo bungkusan dengan gayung di tangannya. Secara bergantian, warga melakukan keramas di pinggir sungai. Bahkan, mereka melompat menceburkan diri ke sungai. Calon Walikota Tangerang Arief R Wismansyah ditemani Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia, Isyana Bagoes Oka ikut turun ke pinggiran Sungai Cisadane. Kedatangan kedua tokoh tersebut bukan sebagai peserta ritual. Melainkan untuk melihat langsung kegiatan ritual yang kerap dilakukan warga setiap tahunnya ini. Keduanya ikut memandikan warga dengan mengguyurkan air Sungai Cisadane kepada warga yang sudah berlumuran busa shampo secara bergiliran. Arief mengatakan, sepanjang Sungai Cisadane yang membentang dari wilayah Kabupaten Bogor hingga bermuara di Kabupaten Tangerang ini hanya warga Kota Tangerang yang memiliki tradisi unik keramas bareng. “Yang menjadi daya tarik tersendiri, kegiatan ini hanya ada di kota Tangerang dan sudah lebih dari 10 tahun lamanya. Ini juga merupakan satu bentuk warisan tradisi dan kearifan lokal budaya masyarakat Kota Tangerang," ujar Arief. Para warga yang turut mandi keramas bareng dan menceburkan diri dengan melompat ke sungai pun sebetulnya mengkhawatirkan. Namun, kecemasan ini hilang karena petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sudah siaga di lokasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “Masyarakat di sini sudah biasa mandi di Cisadane tiap tahunnya. Tetapi kewaspadaan tetap perlu dijaga, oleh karenanya di sini sudah diantisipasi juga dengan kehadiran tim dari BPBD yang siap siaga," ucap Arief. Sementara itu, Isyana mengatakan tradisi lokal warga Kota Tangerang ini merupakan suatu bentuk kearifan lokal budaya masyarakat dan harus dilestarikan. “Saya ingin melihat dan merasakan langsung suasananya, karena ini kan suatu bentuk kearifan lokal yang harus dijaga masyarakat untuk menjelang bulan suci Ramadan," ujar Isyana. Menurutnya, kegiatan keramas bareng ini dapat menciptakan nilai kebersamaan antarwarga. “Kita melihat masyarakat berkumpul dan mempraktikkan nilai-nilai kebersamaan solidaritas dan juga saling bertoleransi satu sama lain, warga yang sebelumnya hanya sekadar tahu jadi lebih kenal," ujarnya. Sementara salah seorang warga, Maesaroh, mengaku selalu berpartisipasi dalam ritual keramas bareng ini. “Tiap tahun saya ikut terus, ini saya bersama anak perempuan saya ikut keramas dan mandi di Sungai Cisadane. Takut sih tidak, karena saya dari dulu sudah biasa berenang di Sungai ini," ujarnya.(mg-05/bha)
Sumber: