Arta Graha Gulirkan KUR untuk Petani
SERANG – PT Arta Graha Peduli memiliki program terbaru yaitu kredit usaha rakyat (KUR) sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat desa tertinggal. Program itu merupakan program pemberian modal bagi masyarakat di bidang pertanian dan perdagangan dengan system bapak angkat. Yang menjadi bapak angkat pada program itu adalah badan usaha milik desa (BUMDes). “Jadi petani tidak dibebankan bunga, tapi bapak angkat yang mengelola untuk mendapatkan keuntungan dan menutupi bunga dari petani itu. Sistemnya petani bayar panen, kita yang memikirkan bagaimana membayar angsurannya, bunga setiap bulan. Petani hanya tahu bayarnya pas panen dengan nilai yang sama kalau padi dengan gabah,” kata Anggota Bidang Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tertinggal, PT Arta Graha Peduli, Nirwamudin Dianugraha Erlangga saat ditemui wartawan seusai Sosialisasi PT Artha Graha Peduli di aula Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Kamis (26/4). Menurut dia, KUR tersebut diberikan kepada petani dan peternak agar dapat mengembangkan usahanya sehingga masyarakat desanya menjadi sejahtera. “Petani sudah sepakat, dan kita juga sepakati produk unggulan pertanian yang ada di Kabupaten Serang yaitu padi, jagung, dan peternakan,” ujarnya. Ia mengatakan batas permodalannya mulai dari Rp5 juta hingga Rp25 juta untuk mikro dengan persyaratan cukup mudah. “Kalau KUR ritel Rp100 sampai Rp500 juta, itu teknis jangka panjang. Syaratnya untuk mikro, KTP elektronik suami istri, KTP keluarga, dan surat keterangan usaha bahwa dia petani,” paparnya. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang, Abdullah mengatakan saat ini sudah ada 52 desa yang memiliki BUMDes dan usahanya. Desa lainnya belum memiliki BUMDes lantaran belum memiliki unit atau usahanya. “Kalau mau mendirikan BUMDes harus ada unitnya dulu,” katanya. Menurut dia, dengan BUMDes tersebut, pemerintah desa akan mendapatkan pendapatan asli desa (PAD) sehingga pemerintah desa tidak akan bergantung pada bantuan pemerintah pusat dan daerah. “Dengan begitu masyarakat desa bisa sejahtera,” ujarnya. Meski demikian, untuk mendapatkan PAD desa tersebut perlu adanya penyertaan modal sehingga hadirnya PT Arta Graha Peduli ini untuk membantu permodalan bagi petani. “Ke depan masyarakat desa akan sejahtera karena potensi sumber daya alam tinggi, tinggal bagaimana mengolahnya, ini yang kita coba ubah,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang, Dadang Hermawan mengatakan bahwa pihaknya ingin lebih mendorong potensi yang ada di masing-masing desa. Sebab, Kabupaten Serang memliki 60 komoditas pertanian yang terdiri dari tumbuhan pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan. “Masing-masing kan adanya di desa dan dibudidaya oleh kelompok tani,” katanya. Menurut dia, dengan adanya program tersebut, merupakan peluang bagi petani untuk mengembangkan usaha taninya. “Jadi kita bersinergi dengan pemberdayaan desa, dan ke depan kita juga akan jajaki UMKM (usaha mikro kecil menengah),” ujarnya. (mg-03/tnt)
Sumber: