Terjebak Macet Sampai Laptop Hilang

Terjebak Macet Sampai Laptop Hilang

TANGERANG – Sejumlah siswa SMAN 1 Kota Tangerang terlambat datang ke sekolah pada hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Senin (10/4). Hal tersebut akibat kemacetan yang merupakan dampak dari penghapusan Gerbang Tol (GT) Karang Tengah.

 Seperti diungkapkan Kepala SMAN 1 Kota Tangerang Tatang. Kata dia, puluhan muridnya terlambat datang setengah jam ke sekolah pada hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

 “Sesi pertama dimulai pukul 07.30 WIB. Banyak siswa datang terlambat karena terjebak macet,” ujarnya seperti dikutip dari Merdeka.com kemarin.

Menurutnya, penghapusan GT Karang Tengah membuat sejumlah titik jalan raya menjadi macet. Salah satunya adalah kemacetan parah di GT Karawaci yang menjadi akses murid-muridnya menuju sekolah.

“Karawaci macet total, anak-anak jadi terlambat,” terangnya.

 Meski begitu, penyelenggara UN memberikan toleransi bagi para siswa yang terlambat.

Selain siswa datang terlambat, catatan lainnya pada hari pertama kemarin adalah terganggunya pelaksanaan UN di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tangerang. Penyebabnya, 15 laptop yang hendak digunakan raib dicuri. “Iya betul, sebanyak 15 unit laptop milik kami hilang sehari sebelum ujian nasional,” ujar Kepala MAN 1 Tangerang Eswa Tresnawati, Senin (10/4).

Ia menjelaskan, sebelumnya pihak sekolah memiliki 30 unit laptop dari 90 unit yang dibutuhkan. Namun, akibat 15 unit hilang diambil maling, maka sekolah kini kekurangan 75 laptop untuk pelaksanaan ujian. “Tadinya cuma 60 unit yang kurang, tapi sekarang bertambah jadi 75 unit. Untuk menutupi kekurangan itu, kami harus menyewa 75 unit kepada swasta,” ungkapnya.

Akibat dari kejadian tersebut, 260 pelajar yang mengikuti ujian harus dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama ujian dimulai pukul 07.30 hingga pukul 09.30 WIB. Lalu, sesi kedua mulai pukul 10.30 hingga pukul 13.00 WIB. Sementara, sesi terakhir mulai pukul 14.00 hingga pukul 16.00 WIB. Agar siswa tak telantar dan bisa belajar sebelum UNBK sesi selanjutnya dimulai, penyelenggara menyediakan ruangan tunggu khusus.

Sementara sampai kemarin (10/4) sore, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerima 17 laporan penyelenggaraan ujian nasional (UN) SMA/MA. Delapan diantara adalah laporan terkait isu kebocoran soal ujian dan peredaran kunci jawaban. Irjen Kemendikbud Daryanto berjanji menindaklanjuti laporan-laporan ini.

Sayangnya sampai saat ini Kemendikbud tidak bersedia membeber delapan laporan kebocoran soal ujian dan kunci jawaban itu berasal dari mana saja. Mereka hanya menyebutkan laporan itu berasal dari Sumatera dan Jawa. Alasannya Kemendikbud tidak ingin proses pengecekan di lapangan terganggu. “Yang jelas seluruh pengaduan kita tindak lanjuti,” jelasnya.

Dari sejumlah informasi yang beredar, kasus peredaran soal ujian ditemukan di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Ironisnya pelaku penjualan kunci jawaban yang berhasil diamankan polisi adalah siswa berinisial EJ. Kasus peredaran kunci jawaban yang berhasil dibongkar ini berada di SMAN 1 Teluk Melano, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.

Setelah diinterogasi polisi, EJ mengaku mendapatkan paket kunci jawaban dari sindikat yang berada di Pontianak. Kemudian oleh EJ paket kunci jawaban itu dijual ke sepuluh temannya. Setiap anak menyerahkan uang Rp 450 ribu. Sehingga paket kunci jawaban UN 2017 itu mencapai Rp 4,5 juta.

Irjen Kemendikbud Daryanto mengatakan kasus peredaran kunci jawaban itu harus ditelusuri. Apakah yang beredar itu kunci jawaban yang valid atau hanya penipuan berkedok kunci jawaban. Dia menduga peredaran kunci jawaban ini terkait dengan pelaksanaan UN yang berbasis kertas.

Daryanto mengatakan untuk UNBK, relatif lebih aman. Sebab sampai menjelang pelaksanaan ujian, kombinasi soal yang akan diterima belum bisa diketahui. “Baru setelah memasukkan token dan password, soal ujian akan muncul dengan formasi yang beragam di setiap kelasnya,” jelasnya.

Menurutnya masyarakat sebaiknya tetap tidak percaya terhadap kunci jawaban yang beredar. Sebab bisa jadi malah menjerumuskan. Orang yang tidak bertanggungjawab sengaja membuat kunci jawaban untuk dijual. Daryanto berharap siswa mengerjakan ujian dengan bekal keyakinan kuat.

Sementara itu Sekretaris Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Kiki Yuliati menjelaskan status UN 2017 untuk SMA/MA yang terdiri dari tiga mata pelajaran wajib dan satu mata pelajaran pilihan. “Kami akui memang hasil penilaian unasnya jadi tidak lengkap,” katanya.

Namun Kiki menjelaskan upaya ini diambil untuk penyiapan program jangka panjang. Dia menjelaskan ke depan unas tetap digelar dengan mata pelajaran yang komplit. Bukan pilihan seperti sekarang. Hanya saja siswa bisa mendahulukan mata pelajaran mana yang dianggap lebih siap.

“Grand design kami memang UN itu bisa dilaksanakan dalam waktu yang lebih panjang,” jelasnya. Tidak seperti sekarang yang waktunya dibuat seragam. Siswa dipaksa menjalankan UN sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah. Menurutnya siswa perlu dibiasakan untuk mendahulukan ujian untuk mapel yang dikuasai dulu. Namun Kiki belum bisa menjelaskan kapan pelaksanaan UN dengan mata pelajaran yang utuh kembali. (jpg/bha)

Sumber: