Press Corner Mirip Halte Bus
CIPUTAT-Upaya Pemkot Tangsel membuat ruang khusus wartawan cukup positif. Namun demikian, desain bangunan press corner itu, sedikit tak lazim. Sepintas, sarana itu mirip halte bus. Untuk diketahui, press corner dibangun terpisang dari gedung Balai Kota atau gedung organisasi perangkat daerah di area itu. Gedung itu, dibuat di tengah-tengah. Tepatnya, di antara gedung OPD tiga dan gedung parkir. Ruangan tersebut dibangun mirip halte bus dengan ukuran 5x7 meter. Tak itu saja, bangunannya makin mirip halte bus karena, berdinding kaca. Di dalamnya, press corner tampak kosong tanpa meubel. Lalu, lantai bangunan terbuat dari batu hitam yang biasanya, digunakan kebanyak orang untuk lantai garasi atau halaman rumah. Karena belum ada pendingin udara, berada di ruangan itu cukup pengap. Apalagi, atap bangunan terbuat dari kaca bening sehingga terik matahari menembus. Rencananya, ruangan tersebut akan dimanfaatkan jajaran pimpinan perangkat kerja jika ingin mengekspose program yang akan disampaiakan ke publik. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangsel Ismunandar mengatakan, nantinya ruangan tersebut akan dikelola oleh dinasnya. Namun, saat ini belum diserahkan oleh kontraktor atau DBPR meskipun sudah selesai dibangun. "Saat ini kita belum bisa berbuat apa-apa sebelum diserahkan kepadanya," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (28/2). Ismunandar menambahkan, nantinya ruangan tersebut akan dilengkapi dengan meja, kursi. Sedangkan internet bisa menggunakan jaringan internet yang sudah ada. "Sehingga wartawan yang meliput ke Balai Kota bisa mengetik atau menunggu di lokasi tersebut jika ingin liputan suatu kegiatan," tambahnya. Ismunandar tak menampik, press corner terlihat pengap. Namun, desain bangunan memang dibuat terbuka. Dengan konsep, menyatu dengan ruang terbuka hijau. Sehingga, atap ruangannya dibuat dari kaca seperti halnya plaza rakyat. Atap itu memang membuat suhu ruangan panas. Namun, ia berjanji ke depan akan meninjau dan mengevaluasi konsep yang ada agar penggunanya nyaman, apakah dipasangi kipas angin atau penyejuk ruangan atau AC. Sehingga, wartawan nyaman dalam menulis dan menunggu pejabat yang akan diwawancarai. "Diharap akan memaksimalkan supaya mendapat informasi yang dibutuhkan," ungkapnya. Sebelumnya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, press corner ini dibuat untuk memudahkan wartawan dalam bekerja secara maksimal. Ini sebagai bentuk dukungan terhadap keterbukaan informasi public (KIP). Media sangat penting bagi pemerintahan, kesuksesan hingga tidak efektifnya sistem birokrasi akan diekspose. "Jadi komunikasi antar pemkot dan media lebih terintegrasi," katanya. (bud/esa)
Sumber: