RSUD Kota Tangerang Luncurkan Sapa Cinta untuk Pasien
RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang terus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada pasiennya. Rumah sakit milik Pemerintah Kota Tangerang ini memahami bahwa tugasnya adalah melayani, bukan untuk dilayani masyarakat. Direktur Utama RSUD Kota Tangerang dr. Feriansyah mengatakan, yang terbaru dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada para pasiennya adalah dengan meluncurkan program Sapa Cinta. “Program Sapa Cinta ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Kami ingin mengetahuai apa saja harapan dan kebutuhan yang berkembang pada pasien,” ujar Feriansyah baru-baru ini. Menurut Feriansyah, dalam program Sapa Cinta tersebut, petugas RSUD melakukan langkah jemput bola dengan mendatangi satu per satu pasien yang sedang dirawat, kemudoan memberikan edukasi secara sederhana terkait kesulitan yang dialami selama dalam perawatan. “Kami memberikan edukasi yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dalam hal ini kami mengedukasi pasien dan keluarga bukan hanya seputar program JKN-KIS, melainkan juga mengenai pentingnya menjaga kesehatan melalui upaya pola hidup sehat yang mudah diterapkan sehari-hari,” ucapnya. Saat mengunjungi pasien dan keluarga di ruang perawatan, sambung Feriansyah, petugas menanyakan kondisi pelayanan yang diberikan, serta mencoba membantu urusan administrasi kepesertaan jaminan pengobatan seperti BPJS dan asuransi lainnya. “Komitmen Pemkot Tangerang sangat tinggi terhadap warganya, dengan meluncurkan program Universal Health Coverage (UHC). Program tersebut, kini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat, agar terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan yang dibiayai Pemerintah Kota Tangerang,” ujarnya. Sementara itu Kepala Bagian Humas RSUD Kota Tangerang Romaden Marbun, ARM., SKM., M.AP menambahkan, pihaknya berharap pelayanan prima (excellent service) sesuai dengan arti dari kata “pelayanan”, yang berarti usaha melayani kebutuhan orang lain atau dari pengertian melayani yang berarti membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. “Dengan prima atau excellent yang berarti bermutu tinggi dan memuaskan,” jelas Marbun. Marbun mengatakan, dalam perkembangan waktu, sebagaimana juga dengan industri jasa lainnya, salah satu syarat utama agar rumah sakit dapat bertahan dengan keadaan yang baik seperti saat ini atau survive adalah bila mampu memberi pelayanan prima pada pelanggannya. “Kami sadar betul dalam melaksanakan dan menjalankan manajemen di rumah sakit, maka manajer harus selalu menjaga keseimbangan yang harmonis antara kepuasan pelanggan eksternal dengan kepuasan pelanggan internal,” kata Marbun yang baru menduduki jabatan Kepala Humas RSUD pada 7 Januari lalu. Menurut dia, tantangan yang sangat berat adalah dengan melakukan tindakan nyata dalam meningkatkan pelayanan di rumah sakit, baik yang bersifat medik maupun nonmedik, terutama yang bersifat customer oriented. Salah satunya adalah bagaimana petugas memberikan pelayanan prima kepada pasien dan keluarga, sehingga dengan adanya pelayanan prima ini pasien maupun keluarga akan merasa puas dan nyaman dengan pelayanan yang diberikan, sehingga mereka akan menjadi sumber ”voice of mouth” yang positif. “Dalam menjaga keseimbangan ini, azas kepatutan perlu menjadi pegangan, dan kode etik jelas harus jadi acuan utama. Memang tidak selalu mudah mendapatkan skala keseimbangan yang tepat, tetapi hal ini harus diupayakan maksimal,” pungkasnya. (ADV)
Sumber: