Sejarah, Maluku Utara Akhirnya Ekpor Ikan
TERNATE - Provinsi Maluku Utara akhirnya bisa mengekspor produk perikanan untuk kali pertama. Ekspor perdana ikan cakalang olahan dilakukan melalui Pelabuhan Tobelo Halmahera Utara (Halut), Selasa (24/10). Produk cakalang olahan yang dikenal dengan nama ikan kayu atau smokefish itu diekspor oleh CV Markindo Raya. Eskpor dilakukan ke Jepang sebanyak sebelas ton dengan nilai Rp 500 juta. Ikan ini diproduksi CV Markindo Raya di pabriknya di Desa Pace Tobelo Utara. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malut Dwi Tugas Waluyanto mengatakan, ekspor produk perikanan ini didukung oleh pihaknya, Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Ternate, Bea dan Cukai Ternate, dan Garuda Indonesia dan Bank Negara Indonesia (BNI). “Data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor ikan Malut nol. Hari ini Malut melakukan ekspor perdana ikan melalui kapal laut. Ke depan, eksporbisa dilakukan melalui bandara,” tuturnya. Dia berharap ekspor perdana ini bisa menggerakan industri perikanan di Maluku Kepala Bea dan Cukai Ternate Musafak menjelaskan, ikan kayu yang dikapalkan ke Jepang menjadi komponen utama bumbu penyedap rasa. Ikan tersebut juga bisa diolah menjadi dendeng. Sementara itu, Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Ternate Darwis mengatakan, sejak 2015, Malut sudah melakukan kegiatan ekspor namun tidak langsung. Ekspor dilakukan melalui pelabuhan di luar Malut. Karena itu, tidak tercatat sebagai ekspor Malut. (mg-02/onk).
Sumber: