Hina Suku Bugis, Mahathir Menggali Kubur Sendiri

Hina Suku Bugis, Mahathir Menggali Kubur Sendiri

JAKARTA-Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad yang melabelkan orang Bugis sebagai bajak laut, sampai juga ke Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi seperti yang dilansir media online Malaysia Bharian, Pak JK -sapaan akrab Jusuf Kalla- tersinggung dengan pernyataan Mahathir dalam sebuah percakapan yang tidak resmi di Istanbul, Turki. Pak JK dan Ahmad Hamidi saat berada dalam satu forum di Konferensi Tinggi Tinggi Developing Eight (D-8) yang digelar Lutfi Kirdar International Convention & Exhibition Center, Istanbul. Masih menurut Bharian, Ahmad Zahid mengatakan bahwa Pak JK yang juga keturunan Bugis menyatakan ungkapan Mahathir seolah-olah menghina. "Penjajah yang melabelkan orang Bugis kononnya sebagai lanun (bajak laut). Mereka sebenarnya pahlawan yang menentang penjajah," kata Ahmad Hamidi. "Saya tidak mau mengulas lanjut tetapi sudah pasti ramai yang terkesan dengan penghinaan ini kerana ia seolah-olah merendahkan keturunan daripada rumpun Melayu, yang pada sejarahnya penyumbang kepada kepahlawanan di Nusantara," lanjut Hamidi. Reaksi dari omongan Mahathir kini meluas. Tidak haya JK yang tersinggung dengan omongan tersebut tapi juga orang-orang Bugis yang ada di wilayah Malaysia. Persatuan Warga Bugis di Malaysia sudah menempuh langkah hukum. Mereka melaporkan Mahathir yang dianggap rasis dengan ucapan lanun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) lanun diartikan sebagai bajak laut atau perompak. Senator asal Sulawesi Barat Muhammad Asri Anas mengecam keras pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad. "Pak Mahathir menganggap suku Bugis pencuri adalah hal yang salah, fatal dan tidak pantas. Pak Mahathir sungguh telah menurunkan harga diri orang Bugis," ujar Asri. Menurutnya, apa yang diucapkan sangat tidak pantas keluar dari mulut mantan perdana menteri yang telah menjabat lebih 20 tahun sebagai perdana menteri. Asri mengatakan, Mahathir tokoh yang memiliki kedekatan dengan Indonesia telah merusak dirinya, menjadi orang picik dan kerdil dalam berpikir serta berucap. "Sebagai senator yang juga mewakili masyarakat Bugis Sulawesi meminta Mahathir meminta maaf di media media Malaysia dan media-media Indonesia," tegasnya. "Ini bukan hanya persoalan Mahathir dan Bugis tapi bisa berdampak pada hubungan etnis suku-suku serumpun. Jika tidak mau meminta maaf sama saja Mahathir dan turunannya menggali kuburannya sendiri, sebab ini sudah menjadi harga diri orang Bugis di manapun di seluruh dunia," lanjut Asri. Asri menegaskan, Mahathir harus berjiwa besar jika mengakui salah. "Sangat disayangkan tokoh sekelas Mahathir kerdil dan tidak bisa menjaga mulut," pungkas pria keturunan Bugis tersebut. (jpnn)

Sumber: